PALTV.CO.ID,- Hyundai telah lama mengukuhkan dominasinya dalam pasar kendaraan listrik di kisaran harga Rp 600 jutaan, terutama dengan produk unggulannya Ioniq 5.
Namun, kehadiran BYD Sealion 7 menandai langkah strategis BYD untuk semakin memperkuat eksistensinya dalam segmen yang sama.
Dengan teknologi mutakhir dan harga yang kompetitif, kendaraan ini berpotensi menggeser posisi Hyundai di pasar otomotif Indonesia.
Sebagai pelopor kendaraan listrik di Tanah Air, Hyundai telah membangun reputasi melalui desain inovatif yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan serta sejalan dengan regulasi pemerintah.
BACA JUGA:23 Tahun Jadi Andalan, Kini Skype Resmi Ditutup! Begini Nasib Penggunanya
BACA JUGA:SUV Canggih Ini Bisa Tempuh 1.300 Km Sekali Isi! Harga Fantastis, Tapi Worth It?
Keberhasilan ini tercermin dari angka penjualan yang cukup impresif sejak peluncurannya, membuat Ioniq 5 menjadi pilihan utama bagi konsumen yang menginginkan kendaraan listrik modern.
Sepanjang tahun 2024, Hyundai mencatatkan total penjualan sebanyak 16.600 unit di skala global.
Namun, awal tahun 2025 membawa tantangan baru bagi pabrikan asal Korea Selatan ini, dengan keputusan Hyundai global untuk menghentikan sementara produksi Ioniq 5 dan Kona EV.
Kebijakan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kelangsungan pasar mobil listrik Hyundai dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Selama Ramadhan, Masjid Agung Rutin Gelar Tadarus Qur'an
BACA JUGA:Masjid Muhammad Cheng Hoo Rutin Gelar Taklim Selama Ramadan
Keputusan tersebut tidak hanya berimbas pada Hyundai, tetapi juga berdampak pada ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Produsen lain, termasuk BYD, melihat situasi ini sebagai peluang untuk meningkatkan daya saing dan menarik perhatian calon pembeli dengan menghadirkan produk yang lebih menarik dari sisi spesifikasi maupun harga.
Meskipun kondisi ekonomi global tengah mengalami ketidakstabilan, BYD tetap optimistis untuk memperluas penetrasi pasarnya di Indonesia.