Di tribun barat, kericuhan juga dipicu oleh dugaan keberadaan seorang oknum yang disinyalir sebagai pendukung Persib. Padahal, sebelumnya telah ada larangan bagi suporter tim tamu untuk hadir di stadion.
Kasat Reskrim Polresta Bekasi, Binsar Hatorangan Sianturi, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah bergerak cepat mengamankan sekitar 37 orang yang diduga terlibat dalam insiden tersebut.
"Kami telah mengamankan 22 orang yang diduga merupakan suporter Persib, serta 15 orang lainnya yang awalnya dianggap sebagai suporter Persib, tetapi ternyata adalah suporter Persija," ungkap Binsar.
BACA JUGA: Jurassic World Rebirth, Waralaba Bangkit dengan Dinosaurus yang Belum Pernah Ada!
BACA JUGA:Jelang Pelantikan Gubernur-Wagub, HD-CU Jalani Tes Kesehatan
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kericuhan tidak hanya terjadi di dalam stadion, tetapi juga di area luar, baik saat pertandingan berlangsung maupun setelah laga usai.
"Ada insiden di dalam stadion, ada juga di luar pagar stadion setelah pertandingan selesai," ujarnya.
Binsar menambahkan bahwa beberapa korban mengalami kekerasan karena dicurigai sebagai suporter lawan. Beberapa di antaranya bahkan tidak bisa menunjukkan identitas atau atribut pendukung Persija, sehingga memicu kesalahpahaman yang berujung tindakan kekerasan.
"Beberapa orang diinterogasi dan tidak bisa menunjukkan tanda pengenal atau atribut suporter Persija. Ada juga yang sebenarnya suporter Persija tetapi nyaris menjadi korban kekerasan akibat kesalahpahaman. Kami telah mengamankan mereka ke Polres," jelasnya.
Selain di dalam stadion, ketegangan juga terjadi saat para suporter The Jak Mania mendapati seseorang yang mereka curigai sebagai pendukung tim lawan di tribun barat.
BACA JUGA:Terlalu Sering Pakai AI? Hati-hati, Bisa Bikin Kemampuan Berpikir Tumpul?
BACA JUGA:WhatsApp Kembangkan Fitur Deteksi Bahasa, Pesan Bisa Diterjemahkan Secara Otomatis
Tidak hanya itu, saat kendaraan barracuda yang membawa skuad Persib Bandung meninggalkan stadion, kelompok suporter The Jak Mania yang berkumpul di Jalan Ahmad Yani melempari kendaraan tersebut dengan botol air mineral dan potongan kayu.
Kerusuhan tidak hanya terbatas di sekitar stadion. Beberapa video yang beredar luas di media sosial menunjukkan insiden serupa terjadi di berbagai lokasi lain, termasuk di stasiun kereta.
Hingga pertandingan berakhir, pihak penyelenggara liga, perwakilan tim, serta petugas kepolisian yang bertugas di lokasi tidak memberikan pernyataan resmi kepada media terkait insiden tersebut.