Terdapat dua mode berkendara yang ditawarkan untuk mengoptimalkan performa, yakni T-Mode dan S-Mode.
T-Mode memberikan karakter berkendara yang lebih halus, sedangkan S-Mode dirancang untuk memberikan akselerasi yang lebih responsif dan agresif.
Di sisi lain, Yamaha Aerox 155 mengusung mesin bensin satu silinder 155cc SOHC berpendingin cairan dengan ukuran diameter piston 58 mm dan langkah 58,7 mm.
Kompresi ruang bakarnya mencapai 11,6:1, menjadikannya lebih bertenaga dibandingkan LEM NVH Z11.
BACA JUGA: Kabar Gembira! Tunjangan Intensif Naik, Guru Honorer Semringah
BACA JUGA:PALTV Jalin Kerjasama Ponpes Al-Ittifaqiyah, Ada Program Spesial yang Dinantikan?
Dengan dukungan sistem injeksi bahan bakar serta teknologi VVA (Variable Valve Actuation), mesin Aerox mampu menghasilkan tenaga puncak sebesar 15,4 PS pada 8.000 rpm serta torsi maksimum 14,2 Nm di 8.500 rpm.
Hal ini membuatnya unggul dalam hal performa dibandingkan skutik asal Italia tersebut.