PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi, angin kencang, dan panas terik yang tak menentu diperkirakan akan terus berlangsung dalam beberapa minggu ke depan.
Menghadapi kondisi ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang meningkatkan
kewaspadaan dengan melakukan mitigasi dan antisipasi bencana, terutama di 30 titik rawan yang memiliki kontur tanah dan kondisi geografis rentan terhadap bencana.
Manager Humas KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, layanan kereta api penumpang di wilayah Divre III Palembang masih beroperasi normal.
BACA JUGA:Kendaraan Listrik Makin Tangguh, Umur Pakai Lampaui Mesin Bensin dan Diesel
BACA JUGA:Piaggio MP3 300 HPA Sport: Motor Tiga Roda yang Kompak dan Lincah
Perjalanan relasi Stasiun Kertapati – Lubuklinggau (PP) dan Kertapati – Tanjung Karang (PP) tetap berjalan seperti biasa.
Namun, potensi bencana di daerah rawan bukan hanya banjir, tetapi juga pergerakan tanah yang dapat menyebabkan longsor atau amblasnya jalur rel.
"Berdasarkan pemetaan petugas prasarana KAI, terdapat sejumlah titik rawan longsor, amblas, dan jembatan yang perlu mendapat perhatian khusus.
Beberapa di antaranya berada di petak jalan antara Stasiun Niru – Belimbing Pendopo, Belimbing Pendopo – Gunung Megang, Penanggiran – Ujanmas, Ujanmas – Muara Gula, hingga Kota Padang – Lubuklinggau," jelas Aida.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan mitigasi dan antisipasi bencana, terutama di 30 titik rawan yang memiliki kontur tanah dan kondisi geografis rentan terhadap bencana. --Foto: dok. PT KAI Divre III Palembang
Sebagai langkah antisipasi, KAI Divre III Palembang telah menyiapkan AMUS (Alat Material Untuk
Siaga) di 23 titik strategis dan melakukan pemeriksaan jalur secara rutin dengan inspeksi manual berjalan kaki oleh petugas.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan mitigasi dan antisipasi bencana, terutama di 30 titik rawan yang memiliki kontur tanah dan kondisi geografis rentan terhadap bencana. --Foto: dok. PT KAI Divre III Palembang
Selain itu, berbagai alat berat seperti excavator dan MTT (Multi Tie Tamper) juga disiagakan untuk mempercepat proses perbaikan jika terjadi gangguan akibat cuaca ekstrem. KAI juga memasang