Mengapa Honda Mobilio Gagal Bertahan di Pasar Indonesi, Terlalu Mirip LCGC Jadi Alasannya

Sabtu 01-02-2025,11:21 WIB
Reporter : M.FIKRI ARDIANSYAH
Editor : Hanida Syafrina

Terutama pada bagian depan, Mobilio memiliki kemiripan yang sangat erat dengan Honda Brio, baik sebelum maupun sesudah facelifT.

BACA JUGA: Antisipasi Balap Liar, Gelar Patroli secara Intensif

BACA JUGA:Polisi Tangkap Pemilik Sumur Ilegal yang Terbakar di Tanjung

Hal ini menciptakan kesan bahwa Mobilio lebih mirip dengan mobil LCGC ketimbang sebuah LMPV, yang seharusnya menawarkan kenyamanan lebih.

Desain interiornya juga tidak jauh berbeda dengan Brio, termasuk model jok yang mirip dengan model pocong yang terkesan kurang nyaman.

Ditambah lagi, kualitas bahan yang digunakan untuk interior Mobilio cenderung biasa-biasa saja, yang menjadi salah satu faktor penyebabnya tidak diminati lagi setelah beberapa tahun.

Kualitas yang Kurang Memadai

BACA JUGA:Terekam CCTV, Pengasuh Bayi Diduga Aniaya Anak Majikan, Orangtua Lapor Polisi

BACA JUGA: Waspada! Lalu Lintas Hewan Diperketat, Apa Dampaknya bagi Peternak?

Masalah utama yang dihadapi Honda Mobilio adalah kualitas build yang tidak sebanding dengan harapan konsumen.

Mobil ini berbagi platform dengan Brio, yang masuk dalam kategori LCGC, sehingga kenyamanan Mobilio sebagai LMPV pun dipertanyakan.

Pengalaman berkendara Mobilio terasa canggung, dengan suspensi yang keras namun tetap memberi body roll yang besar, serta tenaga mesin yang tergolong pas-pasan.

Hal ini membuat Mobilio tidak mampu memenuhi ekspektasi konsumen yang menginginkan kenyamanan lebih dari sebuah LMPV.

BACA JUGA:Yamaha XSR Hadir dengan Warna Baru, Kini Dibanderol Rp39 Jutaan

BACA JUGA:WiFi vs Kuota, 9 Keuntungan WiFi yang Bikin Internetan Makin Nyaman!

Meskipun Honda berusaha memperbaiki masalah ini dengan facelift dan penggunaan CVT pada varian terbaru, kenyamanan suspensi dan performa tenaga Mobilio tetap tidak bisa bersaing dengan mobil-mobil LMPV lain di kelasnya.

Kategori :