PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Bank of England, lembaga keuangan pusat Britania Raya, telah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai bank paling bersejarah di dunia.
Dengan usianya yang melebihi lebih dari 300 tahun, Bank of England telah memainkan peran sentral dalam perkembangan ekonomi dan keuangan global, serta menjadi contoh bagi institusi keuangan modern yang ada saat ini.
Bank of England didirikan pada tahun 1694 oleh Parlemen Britania Raya sebagai respon atas kebutuhan pendanaan untuk menghadapi perang melawan Prancis pada masa itu.
Bank ini didirikan dengan tujuan awal untuk memfasilitasi pembiayaan perang, tetapi seiring berjalannya waktu, peran dan tanggung jawab Bank of England pun berkembang.
BACA JUGA:8arcode Resto & Beer House Palembang Menyajikan Menu Lokal Hingga Internasional
BACA JUGA:Cara Ampuh Mengatasi Sakit Kepala Tanpa Sebab
Seiring dengan perkembangan industri dan perdagangan di Inggris, Bank of England berperan penting dalam pengaturan sistem keuangan negara.
Pada tahun 1844, bank ini memperoleh wewenang untuk mengeluarkan uang kertas yang sah di Inggris dan Wales, dengan langkah tersebut Bank of England menjadi bank sentral pertama di dunia yang memiliki wewenang emisi mata uang nasional.
Selama Perang Dunia I dan II, Bank of England memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas keuangan dan mengendalikan inflasi.
Pada tahun 1946, bank ini juga menjadi anggota pendiri Dana Moneter Internasional (IMF), sebuah organisasi yang bertujuan untuk menjaga stabilitas moneter global.
BACA JUGA:Biar Tampak Awet Muda, Inilah Cara Menghilangkan Kerutan di Bawah Mata
BACA JUGA:Sakit Gigi, Tapi Belum Ke Dokter? Berikut Cara Mengatasi Sakit Gigi dengan Bahan-bahan Alami
Bank of England juga dikenal karena kebijakan moneter yang inovatif dan keputusan-keputusan pentingnya dalam menghadapi krisis keuangan.
Selama krisis keuangan global pada tahun 2008, bank ini secara proaktif meluncurkan program stimulus moneter yang melibatkan pemotongan suku bunga hingga hampir mencapai nol persen dan pelaksanaan kebijakan pelonggaran kuantitatif.
Langkah-langkah tersebut berhasil meminimalkan dampak krisis dan membantu pemulihan ekonomi Inggris.