Sebagai film pertama setelah masa pensiunnya, Cameron Diaz membuktikan bahwa dirinya masih memiliki daya tarik yang tak tertandingi.
Meskipun naskahnya terbilang biasa, Diaz mampu menghidupkan perannya dengan energi dan karisma yang khas. Hubungan karakternya dengan Jamie Foxx terasa alami, menciptakan chemistry yang kuat di layar.
Film --Foto: Instagram@camerondiaz
Diaz juga membuktikan bahwa ia masih mampu tampil meyakinkan dalam adegan-adegan aksi. Dalam
beberapa momen, kehadirannya berhasil mengangkat kualitas film, memberikan kesan lebih spesial dibandingkan dengan banyak film aksi-komedi lain yang dirilis secara streaming.
Pendukung yang Menambah Warna
Selain Diaz dan Foxx, film ini juga menampilkan deretan aktor pendukung seperti Glenn Close, yang memerankan karakter unik dengan humor yang cukup menghibur.
Close tampil sebagai wanita tangguh yang memiliki kekasih jauh lebih muda, dimainkan oleh Jamie Demetriou.
Meski humor yang dihadirkan mungkin tidak sepenuhnya berhasil, kehadiran mereka menambah dinamika cerita.
Sayangnya, tidak semua karakter berhasil menonjol. Andrew Scott, yang memerankan agen MI6
bernama Baron, terasa kurang dimanfaatkan secara maksimal. Perannya terasa monoton dan tidak memberikan banyak kontribusi pada keseluruhan cerita.
Produksi yang Terasa Aman dan Tanpa Inovasi
Film yang ditulis oleh Seth Gordon dan Brendan O'Brien ini tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar baru.
Elemen seperti orang tua yang terjebak nostalgia, anak remaja yang enggan mendengarkan orang tua, hingga perangkat berbahaya yang menjadi pusat konflik adalah tema-tema yang sudah sering digunakan.
Adegan aksi dan humor dalam film ini pun terasa standar, meski masih cukup menghibur untuk penonton yang tidak memiliki ekspektasi tinggi.
Kesimpulan: Hiburan Ringan yang Layak Ditonton