Sebelumnya, Avanza dikenal dengan keandalannya di berbagai medan. Dengan penggerak roda belakang, mobil ini mampu melibas tanjakan, turunan, hingga jalan berlumpur tanpa kesulitan berarti.
Hal ini membuat Avanza menjadi pilihan utama untuk kendaraan travel di berbagai daerah. Penggerak roda belakang memberikan traksi yang baik, sehingga cocok untuk membawa beban berat, termasuk barang besar.
BACA JUGA:Penangkapan Pengedar Narkoba Berakhir Tragis, Anggota Polisi Tewas Ditusuk!
BACA JUGA:BMW M235 Gran Coupe 2025: Sedan Sportif yang Berkelas, Tapi Tidak Sempurna
Sejarah Penggerak Mobil
Sistem RWD adalah teknologi yang lebih dulu muncul dibandingkan FWD. Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, hampir semua kendaraan menggunakan RWD karena desain mesin besar yang ditempatkan di depan.
Perubahan ke FWD bukan tanpa alasan, sistem ini lebih efisien dalam hal konstruksi dan biaya produksi.--youtube fuse box moto
Sistem ini memberikan distribusi berat yang lebih baik dan cocok untuk mobil dengan tenaga besar.
FWD mulai dikenal pada awal abad ke-20 dan digunakan secara massal pada 1920-an, terutama oleh produsen mobil Prancis seperti Citroën.
BACA JUGA:BMW M235 Gran Coupe 2025: Sedan Sportif yang Berkelas, Tapi Tidak Sempurna
BACA JUGA:Yamaha R25 2025: Desain Mirip R1, Mesin Baru, dan Emisi Ramah Lingkungan!
Sistem ini semakin berkembang dengan diperkenalkannya desain mesin melintang yang menggerakkan roda depan, seperti pada mobil Mini. Desain ini terbukti sangat efisien dalam memaksimalkan ruang kabin.
Pro dan Kontra FWD di Indonesia
Di Indonesia, banyak pengguna yang merasa FWD kurang cocok untuk kondisi jalan tertentu. Mobil dengan FWD cenderung kesulitan menghadapi tanjakan curam, terutama jika dilengkapi transmisi CVT.
Selain itu, jika roda depan kehilangan traksi, mobil sulit bergerak di medan yang licin atau berbatu.
BACA JUGA:Ditipu Ratusan Juta, Pengusaha Laporkan Tetangga ke Polisi