PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Curah hujan yang tinggi selama beberapa pekan terakhir, ditambah dengan luapan Sungai Musi, telah menyebabkan banyak areal persawahan di Kota Palembang terendam banjir. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi para petani yang terancam gagal panen.
Sukirno, seorang petani di Mata Merah, Kelurahan Sungai Selincah, Kecamatan Kalidoni, mengungkapkan bahwa meskipun saat ini belum memasuki musim tanam, ia memilih untuk tetap menanam padi agar lahannya tidak kosong. Namun, ia tidak dapat menutupi rasa khawatir karena sawahnya yang terendam banjir berpotensi menyebabkan tanaman padi membusuk.
“Meskipun banjir, saya tetap m encoba menanam, tapi ada rasa takut kalau padi ini gagal tumbuh. Cuaca yang berubah-ubah ini membuat kami sulit memprediksi hasilnya,” kata Sukirno.
Sukirno, seorang petani di Mata Merah, Kelurahan Sungai Selincah--Foto : Luthfi - PALTV
Di sisi lain, Masdani, petani lain di daerah tersebut, memilih untuk tidak menanam padi saat ini. Ia menyatakan bahwa sawah miliknya masih belum bisa ditanami karena genangan banjir akibat tingginya curah hujan dan pasang air Sungai Musi.
BACA JUGA:Dukung Program Ketahanan Pangan, Kapolres OKI dan PJ Bupati Memulai Tanam Jagung Serentak
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Sumsel Tunggu Keputusan Mendikdasmen soal Libur Ramadhan 2025
Masdani, petani lain di daerah tersebut, memilih untuk tidak menanam padi saat ini.--Foto : Luthfi - PALTV
“Sawah saya masih terendam, jadi belum bisa mulai menanam. Kami rencananya baru akan mulai tanam padi pada bulan Juli, saat kondisi lahan diharapkan kembali normal,” ujar Masdani.
Kondisi banjir yang terus berlanjut ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga memengaruhi jadwal tanam para petani.