TikTok Kembali Beroperasi di AS: Analisis Kebijakan Presiden Trump Terkait Larangan TikTok

Senin 20-01-2025,11:16 WIB
Reporter : adie
Editor : Hanida Syafrina

Dengan menangguhkan layanan mereka, TikTok menunjukkan betapa populernya aplikasi tersebut di kalangan pengguna AS dan betapa tidak populernya kebijakan pelarangan yang diterapkan oleh pemerintah.

Sebagian kalangan juga menilai bahwa langkah Trump ini lebih bersifat politis daripada berdasarkan bukti konkret tentang ancaman yang ditimbulkan oleh TikTok.

Banyak pihak yang menganggap bahwa kebijakan larangan TikTok lebih didorong oleh rivalitas geopolitik antara AS dan China, ketimbang masalah keamanan data yang nyata.

Senator Tom Cotton dari Arkansas, yang juga merupakan pendukung larangan terhadap TikTok, mengatakan bahwa tidak akan ada perpanjangan lebih lanjut untuk TikTok.

BACA JUGA:Kenapa Motor Bebek Masih Jadi Raja Jalanan? 7 Alasan yang Bikin Kamu Terkejut!

BACA JUGA:Tertawa dan Ketakutan Bersamaan? Ini Daya Tarik Film Thailand 404 Run Run!

Menurutnya, perpanjangan waktu yang diberikan kepada ByteDance dalam upaya menjual TikTok sudah berakhir dan perusahaan tersebut harus mematuhi hukum yang berlaku.

Namun, pandangan ini tidak disetujui oleh semua pihak, dengan beberapa anggota parlemen lainnya menginginkan pendekatan yang lebih hati-hati terhadap masalah ini.

Tantangan Hukum dan Potensi Dampaknya

Beberapa pakar hukum, seperti Kirk McGill, seorang pengacara hukum konstitusional, berpendapat bahwa Presiden Trump mungkin tidak memiliki wewenang untuk menangguhkan larangan terhadap TikTok tanpa adanya proses hukum lebih lanjut.

BACA JUGA:Gelapkan Sepeda Motor Teman Sendiri, Terdakwa Tedi Divonis Majelis Hakim 3 Tahun Penjara

BACA JUGA:Khabar Baik !! Ayo Rebut Tiket Beasiswa SMA Pradita Dirgantara

Namun, ia juga mencatat bahwa masalah ini mungkin tidak akan sampai ke pengadilan dalam waktu yang cukup cepat untuk memengaruhi keputusan ByteDance dalam mencari pembeli.

ByteDance sendiri menegaskan bahwa mereka tidak berniat untuk menjual TikTok. Pada saat yang sama, ada beberapa tawaran yang muncul dari pihak ketiga yang tertarik untuk membeli operasi TikTok di AS.

Salah satunya adalah Perplexity AI, sebuah perusahaan rintisan kecerdasan buatan yang mengusulkan untuk menggabungkan operasi TikTok di AS dengan teknologi mereka.

Namun, ByteDance tetap bersikukuh bahwa mereka tidak akan menjual TikTok kepada pihak manapun.

Kategori :