Penjualan mobil listrik dan hibrida menunjukkan pertumbuhan signifikan secara global --ilustrasi pribadi
Sebaliknya, di Eropa, penghapusan subsidi di Jerman menyebabkan penurunan penjualan yang cukup signifikan.
BACA JUGA:Hendak Membobol Rumah Kosong, Tewas Dihajar Massa
Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa apabila kebijakan serupa diterapkan di Amerika Serikat di bawah pemerintahan baru Donald Trump, dampak yang sama bisa terjadi di kawasan tersebut.
Tahun 2025 dipandang sebagai periode transformatif bagi industri kendaraan listrik.
Para produsen menghadapi tantangan besar, seperti melambatnya pertumbuhan pasar di China, target emisi baru di Eropa, serta kemungkinan perubahan kebijakan di Amerika Serikat.
Perubahan ini berpotensi memengaruhi lanskap pasar kendaraan listrik secara global.
BACA JUGA:Pemerintah Kecolongan, Ada Jalan Crossing Tak Berizin,
BACA JUGA:Penuh Haru, 360 Jemaah Holiday Angkasa Wisata Berziarah ke Makam Rasulullah
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi produsen kendaraan adalah peraturan emisi yang semakin ketat.
Mulai tahun 2025, Uni Eropa akan memberlakukan aturan baru yang mendorong para produsen untuk mematuhi standar emisi yang lebih rendah.
peningkatan penjuaan mobil listrik dan hibrida terutama didorong oleh pertumbuhan di China --ilustrasi pribadi
Guna menghindari denda besar akibat pelanggaran aturan ini, beberapa produsen mobil seperti Stellantis, Toyota, Ford, Mazda, dan Subaru berencana membeli kredit karbon dari perusahaan mobil listrik seperti Tesla dan Polestar.
Kredit karbon menjadi salah satu solusi praktis bagi produsen mobil yang belum sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik.
BACA JUGA:Penuh Haru, 360 Jemaah Holiday Angkasa Wisata Berziarah ke Makam Rasulullah