Selain itu, mobil Cina mengandalkan strategi volume produksi. Dengan fokus pada produksi massal, harga pokok produksi (HPP) menjadi lebih murah.
Strategi ini memungkinkan mereka menawarkan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan keuntungan jangka panjang.
BACA JUGA:Opsen Berlaku, Target PAD Palembang Naik 35 Persen
BACA JUGA:Tips Aman Berpergian Jarak Jauh dengan Mobil Listrik Menggunakan Kapal Laut
Kualitas vs. Harga
Meski mobil Cina menawarkan harga yang lebih rendah, beberapa konsumen masih meragukan daya tahan dan kualitas materialnya.
Apakah keberhasilan mobil Cina ini menandakan mobil Jepang menjadi terlalu mahal--youtube fuse box moto
Dari segi keawetan, mobil Jepang dianggap lebih unggul. Material interior mobil Jepang biasanya terasa lebih premium, meskipun desain mobil Cina sering kali lebih futuristik dengan banyak tombol dan fitur canggih.
Namun, mobil Cina tetap memiliki daya tarik tersendiri. Harga yang wajar dan fitur yang melimpah membuatnya menjadi pilihan menarik, terutama bagi konsumen yang mencari kendaraan dengan nilai tambah lebih.
BACA JUGA:Ratusan Buruh Tuntut Status Karyawan
BACA JUGA:New Hyundai Creta Prime IVT 2025 Alami Banyak Perubahan dan Kelengkapan Ini!
Apakah Mobil Jepang Overprice?
Pendapat mengenai apakah mobil Jepang terlalu mahal atau tidak tergantung pada perspektif masing-masing. Dari segi fitur, mobil Jepang memang cenderung “minim fitur” dibandingkan mobil Cina yang lebih kaya fitur.
Namun, mobil Jepang memiliki citra merek yang kuat, reputasi keandalan, dan sejarah prestasi di dunia motorsport, seperti kemenangan Toyota di 24 Hours of Le Mans atau dominasi Honda bersama Red Bull di Formula 1.
Beberapa model mobil Jepang, seperti Toyota Avanza atau Honda CR-V, sering dianggap overprice karena kenaikan harga yang signifikan meski perubahan hanya terjadi pada facelift atau pembaruan kecil.
BACA JUGA:New Hyundai Creta Prime IVT 2025 Alami Banyak Perubahan dan Kelengkapan Ini!