PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Menembus Batas, dalam sebuah talkshow yang inspiratif Halo Palembang PALTV, yang dipandu oleh presenter Cek Ryan Gumay dan Cek Altiara, dua pemuda hebat Kenzie Abyaz Alhadiyan dan Fahri Agusti Maulana, berbagi kisah perjalanan hidup mereka yang menginspirasi banyak orang.
Meskipun mengalami kehilangan panca indera penglihatan, keduanya berusaha bangkit dari keterpurukan dan menemukan keberanian serta prestasi dalam hidup mereka.
Kenzie Abyaz Alhadiyan, yang kehilangan fungsi panca indera penglihatannya pada usia 8 tahun akibat operasi yang mengganggu saraf matanya, harus menghadapi tantangan yang berat. Setelah mengalami periode diam diri selama 5 tahun sejak 2017, Kenzie memutuskan untuk tidak membiarkan kehilangan ini mengendalikan hidupnya.
Ia menembus batas dan merintis perjuangannya untuk mencapai prestasi di bidang penghafalan Al-Quran. Kenzie telah menghafal beberapa juz dan bahkan berani ikut kompetisi penghafal Al-Quran bersama anak-anak normal lainnya. Dukungan dari keluarga dan pembekalan untuk menjadi mandiri telah memainkan peran penting dalam kesuksesannya.
BACA JUGA:Manfaat Serta Tips Workout Untuk Menciptakan Gaya Hidup Sehat
BACA JUGA:Batasan Keluarga yang Namanya Boleh Disebut Dalam Qurban
Bersama Kenzie, Fahri Agusti Maulana, yang juga kehilangan panca indera penglihatannya akibat kecelakaan saat bermain, berbagi cerita tentang perjuangan dan tekadnya untuk meraih prestasi.
Fahri menunjukkan semangat juang yang tak tergoyahkan dan berkomitmen untuk membuktikan bahwa keterbatasan tidak menghentikannya meraih impian. Dalam talkshow ini, Fahri berbagi pengalaman, kisah inspiratif, serta pesan motivasi kepada pemirsa.
Kenzie dan Fahri, dua pemuda yang sebelumnya merasakan kehidupan dengan mata normal, kini harus menghadapi kenyataan yang sulit setelah kehilangan panca indera penglihatan mereka.
Awalnya, kehilangan ini membuat mereka merasa kehilangan arah dan kepercayaan diri, namun kini mereka telah menemukan kekuatan dan semangat untuk terus meraih impian di masa depan.
BACA JUGA:Melampaui Gaji UMR: Alternatif Pendapatan Sampingan yang Menguntungkan
BACA JUGA:Keistimewaan dan Kecenderungan Anak yang Dominan Menggunakan Tangan Kiri
Menghadapi keterbatasan yang baru, Kenzie dan Fahri mengalami perjalanan emosional yang tidak mudah. Kehilangan panca indera penglihatan merupakan perubahan besar dalam kehidupan mereka, dan pada awalnya, mereka mungkin merasa frustasi, takut, dan kehilangan keyakinan diri. Namun, dengan dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat, mereka mampu menghadapi tantangan ini dengan penuh keberanian.
Salah satu faktor penting yang membantu Kenzie dan Fahri adalah kemajuan teknologi saat ini. Meskipun kehilangan penglihatan, mereka tetap bisa tetap terhubung dengan dunia melalui penggunaan teknologi yang ramah disabilitas sensorik.
Dengan bantuan aplikasi khusus untuk tuna netra, mereka dapat menggunakan gawai mereka untuk mengakses telepon, menyimpan nomor telepon, dan bahkan menjawab panggilan. Teknologi ini memberikan mereka kemandirian dan memungkinkan mereka untuk tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan media sosial.
Meski harus menyesuaikan diri dengan keadaan baru, Kenzie dan Fahri tidak menyerah pada impian dan ambisi mereka. Mereka terus meraih prestasi dan menggapai impian di bidang yang mereka tekuni. Keterbatasan panca indera penglihatan tidak menghalangi mereka untuk mencapai keberhasilan. Dalam perjalanan mereka, mereka menemukan kekuatan baru dan semangat yang tak tergoyahkan.
BACA JUGA:Bagaimana Generasi Milenial Mengubah Pola Konsumsi dan Perencanaan Keuangan
BACA JUGA:Jarang Minum Susu! Penyebab Orang Indonesia Banyak Kena Sakit Tulang
Kisah Kenzie dan Fahri mengilhami banyak orang untuk melihat bahwa kehilangan panca indera penglihatan bukan akhir dari segalanya. Dengan tekad dan kerja keras, mereka terus memperlihatkan bahwa impian dapat tetap dikejar dan kesuksesan tetap dapat diraih.
Kenzie dan Fahri menjadi contoh inspiratif bagi kita semua bahwa dalam menghadapi tantangan hidup, kunci utama adalah tekad yang kuat, dukungan keluarga, dan pemanfaatan teknologi yang ramah disabilitas sensorik. Mereka menunjukkan bahwa meskipun ada perubahan dalam kehidupan, kita masih dapat tumbuh, berkembang, dan mencapai potensi penuh kita.
Talkshow Halo Palembang PALTV menjadi panggung inspirasi di mana Kenzie dan Fahri berbagi cerita tentang bagaimana mereka berhasil mengatasi keterbatasan mereka dan menemukan arti sejati dalam hidup. Melalui keberanian mereka, mereka mengilhami banyak orang untuk melihat bahwa disabilitas sensorik bukanlah batas yang tak terlampaui.
Para pemuda ini bukan hanya mencapai prestasi pribadi, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi orang lain untuk memandang kehidupan dengan semangat juang dan tekad yang tak tergoyahkan. Kisah Kenzie dan Fahri mengingatkan kita semua akan kekuatan manusia yang luar biasa untuk mengatasi rintangan dan meraih mimpi, serta pentingnya dukungan keluarga dan pembekalan yang tepat untuk mewujudkan kemandirian.
BACA JUGA:Mata Bumi di Kroasia, Sungai yang Berbentuknya Mata Indah
BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Dianjurkan untuk Konsumsi Telur Rebus Setengah Matang, Nutrisi Lebih Banyak?
Talkshow Halo Palembang PALTV ini mengakhiri dengan pesan inspiratif kepada pemirsa untuk tidak menyerah pada tantangan hidup, tetapi terus berjuang, menginspirasi, dan meraih prestasi, mengikuti jejak Kenzie dan Fahri yang telah menunjukkan keberanian dan kekuatan di dalam diri mereka.(*)