PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Generasi milenial, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1981 dan 1996, telah mengubah pola konsumsi dan perencanaan keuangan secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Mereka memiliki karakteristik dan preferensi yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yang telah membawa perubahan dalam cara mereka membelanjakan uang dan mengelola keuangan pribadi mereka.
Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah preferensi generasi milenial terhadap pengalaman daripada kepemilikan benda material.
Mereka cenderung lebih suka menghabiskan uang untuk perjalanan, rekreasi, dan pengalaman sosial lainnya daripada membeli barang-barang mewah atau rumah besar.
BACA JUGA:Ternyata Gaji UMR Bisa Bikin Kaya, Lakukan Tips Ini Atur Keuangan Dijamin Berhasil!
BACA JUGA:Akhir Bulan Keuangan Menipis, Ini Tips Cara Berhemat Anak Kost
Fenomena ini mungkin terkait dengan semangat kebebasan dan eksplorasi yang menjadi ciri generasi milenial. Mereka lebih tertarik pada menciptakan kenangan dan pengalaman yang berarti daripada mengumpulkan aset material.
Selain itu, generasi milenial juga mengubah pola konsumsi mereka dengan adopsi teknologi digital. Mereka lebih cenderung membeli barang secara online dan menggunakan layanan digital seperti ride-sharing, streaming musik, dan layanan berlangganan lainnya.
Ketergantungan pada teknologi digital ini telah mengubah cara perusahaan menyediakan produk dan jasa mereka, dengan penekanan yang lebih besar pada kenyamanan dan aksesibilitas melalui platform digital.
Namun, terlepas dari preferensi mereka terhadap pengalaman dan teknologi digital, generasi milenial juga menghadapi tantangan finansial yang unik.
BACA JUGA:Cara Mengatur Keuangan dengan Gaji UMR: Tips Simpel agar Uang Tetap Cukup
BACA JUGA:Tips Atur Strategi Keuangan Untuk Liburan
Mereka sering dihadapkan pada beban utang pendidikan yang tinggi dan tingkat pengangguran yang lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal ini telah mempengaruhi cara mereka merencanakan dan mengelola keuangan mereka.
Perencanaan keuangan tradisional sering kali tidak relevan bagi generasi milenial yang menghadapi ketidakpastian ekonomi dan perubahan pekerjaan yang sering. Dalam merespons hal ini, banyak generasi milenial telah mengadopsi pendekatan keuangan yang berbeda.
Mereka lebih tertarik pada fleksibilitas dan kemandirian finansial, dengan meningkatkan keahlian investasi dan berinvestasi dalam instrumen seperti saham, reksa dana, dan cryptocurrency.