Bukannya menunjukkan kejadian dari sudut pandang mereka, kreator malah menampilkan diri mereka sendiri di dalam cerita.
BACA JUGA:Starter Lancar Tiap Hari? Ini Rahasia Merawat Aki Motor!
BACA JUGA:Antisipasi Gangguan Listrik, Siapkan Genset Pelaksanaan Seleksi PPPK
Nah, inilah yang membuat istilah POV menjadi membingungkan. Sebab, konten seperti ini tidak benar-benar merepresentasikan sudut pandang tertentu, melainkan hanya menampilkan kejadian dari luar.
Padahal, konsep dasar POV adalah memberikan pengalaman kepada penonton seolah-olah mereka sedang melihat atau merasakan sesuatu dari sudut pandang orang pertama.
Penggunaan POV yang Benar
Konten POV yang benar harus mengutamakan sudut pandang kreator atau sudut pandang tertentu yang diambil alih secara penuh.
BACA JUGA:Antisipasi Gangguan Listrik, Siapkan Genset Pelaksanaan Seleksi PPPK
BACA JUGA:Musim Hujan, Dinkes Sumsel Peringatkan Masyarakat Waspada Penyakit Gondong
Kreator tidak seharusnya muncul dalam frame jika ingin mempertahankan konsep POV.
Misalnya, jika membuat video POV sebagai tukang parkir, maka kamera harus menunjukkan apa yang dilihat oleh tukang parkir tersebut, seperti mobil yang datang, kesibukan di area parkir, atau tantangan yang mereka hadapi.
POV juga bisa diadaptasi untuk sudut pandang orang lain, bukan hanya kreator. Misalnya, kreator bisa membuat video dari perspektif seekor hewan peliharaan atau benda mati.
Hal ini tetap sesuai dengan definisi POV, selama fokusnya adalah pengalaman yang dirasakan dari sudut pandang tersebut.
Kenapa Penting Memahami Arti POV?
BACA JUGA:Usai Pilkada 2024, Polsek Rantau Gelar Razia Besar-besaran!
BACA JUGA:Pemkot Palembang Gelar Rapat Koordinasi untuk Pelantikan Walikota Terpilih