Cara Aman Mengemudi Mobil Matik Saat Banjir
Hindari Saluran Udara dari Air. Saluran udara atau air inlet pada mobil berfungsi untuk menyuplai udara ke ruang pembakaran mesin.
Jika air masuk ke dalam saluran ini, risiko water hammer akan meningkat. Water hammer dapat merusak piston, katup, dan komponen mesin lainnya. Oleh karena itu, pastikan saluran udara tidak terendam air.
Perhatikan Ground Clearance Mobil.
BACA JUGA:Musim Hujan, Dinkes Sumsel Peringatkan Masyarakat Waspada Penyakit Gondong
BACA JUGA:Usai Pilkada 2024, Polsek Rantau Gelar Razia Besar-besaran!
Mobil dengan ground clearance tinggi memiliki keunggulan lebih dalam menghadapi banjir. Mobil jenis SUV atau crossover umumnya memiliki ground clearance yang lebih baik dibandingkan sedan atau hatchback.
Sebelum melewati genangan, pastikan air tidak melebihi batas aman yang dapat dijangkau oleh ground clearance kendaraan Anda.
Gunakan Gigi Rendah (D1 atau L)
Pada mobil matik, penggunaan gigi rendah (D1 atau L) memberikan pengendalian lebih baik. Dengan gigi rendah, putaran mesin lebih konstan, torsi meningkat, dan knalpot lebih efektif mengeluarkan gas buang sehingga air tidak mudah masuk ke dalamnya.
BACA JUGA:Melangkah ke Masa Depan: Neta X, Crossover Listrik dengan Pengalaman Berkendara Baru di Indonesia
BACA JUGA:Era Baru di Suriah Telah Dimulai Dengan Lengsernya Bashar al-Assad
Jaga Kecepatan Tetap Rendah dan Stabil
Hindari berkendara dengan kecepatan tinggi saat melewati genangan air. Air yang terpercik bisa masuk ke ruang mesin atau sistem kelistrikan mobil.
Melaju perlahan dengan kecepatan stabil dapat meminimalkan risiko air masuk ke dalam mesin dan memungkinkan pengemudi lebih mudah mendeteksi potensi bahaya seperti lubang di jalan.
Jangan Nyalakan Mesin Jika Mobil Mogok. Jika mobil mati saat melintasi banjir, jangan langsung menyalakan kembali mesin.