PALTV.CO.ID- Di tengah persaingan bisnis yang semakin kompleks, Rumah BUMN hadir sebagai
platform kolaborasi yang menghubungkan BUMN dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Inisiatif dari Kementerian BUMN ini bertujuan memberikan dukungan konkret bagi UMKM dalam mengatasi berbagai tantangan yang menghambat perkembangan mereka.
Dengan pendekatan holistik, Rumah BUMN tidak hanya menjadi tempat bertemu berbagai pihak, tetapi
juga fokus pada peningkatan kompetensi pelaku UMKM, memperluas jangkauan pasar, dan mempermudah akses permodalan.
BACA JUGA:Data Science Mengubah Data Menjadi Kekuatan Strategis di Era Digital
BACA JUGA:15 Napi Kasus Narkotika Asal Lapas Merah Mata dan Banyuasin Pindah ke Nusakambangan
Salah satunya adalah Rumah BUMN yang dibina oleh BRI di Jakarta, yang berfungsi sebagai wadah bagi pengusaha kecil untuk tumbuh, belajar, dan berkembang melalui berbagai pelatihan dan program.
Koordinator Rumah BUMN Jakarta, Jajang Rohmana, menjelaskan bahwa Rumah BUMN di Jl. Letjen S. Parman, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta, berperan sebagai jembatan antara pelaku UMKM dan peluang pasar yang ada.
“Kami memberikan pendampingan untuk UMKM, mulai dari proses packaging hingga distribusi, serta pelatihan-pelatihan penting seperti pemasaran dan digital marketing,” ujar Jajang.
Setiap bulan, Rumah BUMN Jakarta mengadakan 20 hingga 30 pelatihan yang dirancang untuk mengasah keterampilan penting yang dapat langsung diterapkan dalam bisnis mereka.
Di tengah persaingan bisnis yang semakin kompleks, Rumah BUMN hadir sebagai platform kolaborasi yang menghubungkan BUMN dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).--foto: dok. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Pelatihan ini mencakup berbagai topik, seperti packaging produk agar tampak lebih menarik di pasar, hingga pemasaran digital untuk memperluas jangkauan pasar secara online.
“Hasilnya sudah terlihat, lebih dari 6.000 UMKM telah mendapatkan manfaat dari program ini, dengan mayoritas peserta berasal dari sektor F&B (Food and Beverage), fashion, dan kerajinan tangan,”
tambahnya. Di Jakarta, sektor F&B mendominasi, meski tidak jarang ada juga pelaku bisnis fashion dan kerajinan tangan.