PALTV.CO.ID,- Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan beberapa nama penting yang akan memimpin kebijakan luar negeri pemerintahannya.
Penunjukan ini dianggap strategis karena akan menentukan bagaimana Amerika merespons berbagai konflik global, khususnya di Timur Tengah.
Namun, keputusan Trump tersebut memicu kekecewaan mendalam di kalangan pemilih Muslim AS, yang memberikan dukungan signifikan pada pemilu 5 November 2024.
Banyak dari mereka memilih Trump dengan harapan bahwa ia akan mengadopsi kebijakan yang lebih seimbang dibandingkan pemerintahan sebelumnya, terutama terkait konflik di Gaza dan Lebanon. Sayangnya, harapan itu perlahan memudar.
BACA JUGA:Aman Gak Sih Laptop Terus di Mode Sleep? Cek Dulu Faktanya!
BACA JUGA:Personel Polres Ogan Ilir Peduli ODGJ, Beri Makanan dan Pakaian
Rabiul Chowdhury, seorang tokoh Muslim Amerika dari Pennsylvania yang turut memimpin kampanye “Abandon Harris”, menyatakan kekecewaannya terhadap nama-nama yang dipilih Trump.
“Kami membantu kemenangan Trump, tetapi tidak puas dengan orang-orang yang ia pilih, khususnya di posisi kunci,” ujar Chowdhury.
Dukungan Muslim AS disebut-sebut berperan besar dalam kemenangan Trump di Michigan dan beberapa negara bagian lainnya, menurut sejumlah analis.
Berikut adalah beberapa pejabat yang diangkat oleh Trump, yang disambut baik oleh Israel tetapi memancing kemarahan pemilih Muslim AS:
BACA JUGA:Kapolrestabes Palembang Angkat Bicara Soal Polantas Dipukul Pengawal Truk Boks
BACA JUGA:4.135 Pemilih Disabilitas di Palembang Akan Salurkan Suaranya di Pilkada 2024
Marco Rubio: Menteri Luar Negeri
Trump menunjuk Marco Rubio, seorang senator Partai Republik yang dikenal pro-Israel, sebagai Menteri Luar Negeri.
Rubio sebelumnya menolak seruan gencatan senjata di Gaza dan menyatakan bahwa Israel harus menghancurkan Hamas sepenuhnya. “Hamas adalah ancaman,” tegasnya.