“Didengarkan dengan khidmat. Direnungkan kandungan isinya. Paham ataupun tidak paham, setidaknya meningkatkan tadzkirah (ingat) kita kepada Allah,” jelas Kiai Syaifullah alumnus Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta.
Sekiranya memang takjub mendengarkan keindahan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an, menurut Kiai Saifullah boleh diaktualisasikan dengan cara yang beradab dan menghormati pembaca Al-Qur’an, seperti membaca tasbih dan takbir, namun tidak boleh mengganggu ketenangan pembaca dan kekhidmatan orang yang menyimaknya. Maka menurut Kiai Saifullah sebaiknya disampaikan dengan suara yang lirih.
BACA JUGA:Video: Masuki Puncak Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada
BACA JUGA:Video: Ternak Ayam Kampung Kian Menggiurkan
Tangkapan layar video sawer di luar negeri.-Tangkapan layar youtube.com-youtube.com
Mengenai ramainya saweran di kawasan Timur Tengah dan Asia Selatan sebagai bentuk apresiasi dan ketakjuban mendengar lantunan Al-Qur’an, Kiai Saifullah menegaskan agar tidak perlu ditiru.
“Hal yang tidak positif, tidak sesuai dengan budaya ketimuran kita, jangan diikuti. Kita bisa mengapresiasi dan menunjukkan ketakjuban kita dengan cara menghormati Al-Qur’an dan pembacanya,” nasehat Kiai Saifullah Ma’shum.
Nadia Hawasyi merasa direndahkan
Mengutip Nadia Hawasyi dalam artikel “Pengakuan Nadia Hawasyi, Qariah yang Disawer: Saya Merasa Direndahkan” yang dimuat laman NU Online pada Kamis, 5 Januari 2023. Nadia merasa direndahkan dengan tindakan saweran oleh beberapa orang saat ia tengah melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Nadia mengaku sangat marah dan kecewa, namun tak dapat langsung menekspresikannya karena ia lebih mementingkan menjaga adab saat membaca ayat suci Al-Qur’an. Setelah selesai, Nadia menghampiri panitia dan mengingatkan.
BACA JUGA:Video: Ngeri! Anak Sekolah Nekat Menumpang di Atas Atap Angdes
BACA JUGA:Viral Anak di Bawah Umur Disekap di Toilet SPBU, Hanya Gara-gara Ini
Hasil pencarian dengan kata kunci 'sawer qoriah' di youtube.com.-Tangkapan layar youtube.com-youtube.com
“Jadi, setelah saya selesai ngaji terus saya turun baru saya langsung negur dan marah sama panitianya semua, bahwa saya merasa direndahkan dengan perilaku panitia yang nyawer saya tadi. Cuma sayangnya tidak ada yang memvideokan pas saya sedang tegur itu,” ungkap Nadia dengan nada kecewa.
Namun, Nadia menyayangkan sikap beberapa netizen justru menyudutkan dan menghujat dirinya. “Cuma netizen ini belum banyak yang faham saya terus yang dihujat,” ujar Nadia.
Lebih lanjut Nadia mengungkapkan bahwa kebiasaan nyawer itu terjadi pula dengan qari dan qariah lainnya. Namun menurut Nadia, video qari dan qariah yang disawer itu tidak beredar viral seperti video dirinya.
"Sebetulnya hal seperti ini bukan hanya terjadi sama saya, tapi banyak qari/qariah lain yang pernah lagi ngaji disawer seperti itu, apalagi di daerah Banten menurut saya sudah jadi hal yang lumrah bagi masyarakat Banten sawer qari, tapi mungkin tidak diviralkan videonya seperti video saya," tandas Nadia.