Potensi Perpanjangan Insentif Pajak untuk Kendaraan Listrik dan Properti di 2025

Rabu 06-11-2024,12:36 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

BACA JUGA:BMW Seri 5 G60: Perpaduan Mewah Antara Teknologi Listrik dan Performa Mesin Bensin

Langkah ini dianggap penting untuk memastikan bahwa kebijakan insentif bisa dijalankan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Selain itu, Airlangga menekankan bahwa pemerintah ingin menjaga agar insentif tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi juga dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan insentif dianggap sebagai salah satu alat efektif untuk menggerakkan ekonomi, terutama dalam situasi di mana daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih.

Ia berharap bahwa insentif yang diperpanjang akan membantu meningkatkan konsumsi domestik dan mendukung pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

BACA JUGA:3 Dosa Akibat Lisan yang Harus Diwaspadai Seorang Muslim

BACA JUGA:Sriwijaya Bersiap Hadapi Dejan FC, Amirul Fokus Latihan Drill dan Finishing

Bagi pemerintah, kebijakan insentif kendaraan listrik juga berkaitan erat dengan visi Indonesia menuju era kendaraan ramah lingkungan.

Pemerintah telah menargetkan penggunaan kendaraan listrik sebagai salah satu solusi untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi.

Dengan memberikan insentif, pemerintah berharap dapat mempercepat transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil menuju kendaraan listrik, yang lebih ramah lingkungan.

Kebijakan ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam perjanjian internasional untuk menurunkan emisi dan mendukung target net-zero pada 2060.

BACA JUGA:Mengapa Menjadi Agen BRI Bisa Jadi Pilihan Cerdas untuk Keuangan Anda?

BACA JUGA:BRI Lawan Cybercrime, Strategi Keamanan dan Edukasi Nasabah untuk Masa Depan yang Lebih Aman

Di sisi lain, insentif PPN DTP untuk sektor properti dipandang sebagai dukungan terhadap masyarakat yang ingin memiliki hunian. Dengan mengurangi beban pajak, pemerintah berharap lebih banyak masyarakat kelas menengah mampu memiliki rumah.

Peningkatan penjualan properti juga akan membawa dampak positif bagi sektor pendukung lainnya, seperti industri konstruksi, pemasok bahan bangunan, hingga jasa pendukung lainnya.

Dampak multiplier dari sektor properti ini diyakini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi.

Kategori :