Debat Perdana Cabup-Cawabup Muba: Lucianty Tampil Percaya Diri, Toha Tohet Tampak Gugup

Sabtu 02-11-2024,15:57 WIB
Reporter : Ruzi Iskandar
Editor : Muhadi Syukur

PALTV.CO.ID - Malam perdana debat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Musi Banyuasin (Muba) di Gedung Dharma Wanita Sekayu pada Kamis (31/10/2024), yang digelar oleh KPU Muba, berlangsung dengan penuh antusiasme dan sorotan tajam.

Debat ini menghadirkan kandidat nomor urut 01, Lucianty-Syaparudin, dan pasangan nomor urut 02, Toha Tohet-Rohman.

Dari pantauan suasana, Lucianty tampak tampil tegas dan percaya diri. Dia menjawab pertanyaan panelis  dengan lugas, sementara Toha Tohet tampak gugup, dan lebih sering menyerahkan jawaban kepada pasangannya, Rohman.

Lucianty dan Cawabup Syaparudin menyoroti isu peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan rencana membuka lahan tanpa bakar. “Jika kami terpilih, kami akan memfasilitasi masyarakat dengan membuka lahan tanpa bakar, agar produktivitas lahan meningkat dan pendapatan masyarakat bertambah,” ujar Lucianty dengan penuh keyakinan.

BACA JUGA:Malam Ini, 2 Paslon Bupati-Wakil Bupati OKI Ikuti Debat Publik Perdana Pilkada

BACA JUGA:KPU Kabupaten OKU Timur Sukses Gelar Debat Calon Bupati/Wakil Bupati di Pilkada Sumsel 2024

Sebaliknya, Toha Tohet terlihat kurang menguasai beberapa isu utama dan sering mengandalkan Rohman untuk menanggapi.

Ketika panelis Rudi Kurniawan menanyakan rencana peningkatan kualitas demokrasi lokal, Toha akhirnya mengambil alih dan menjawab dengan gagasan "kontrol publik" melalui kunjungan rutin ke rumah warga.

“Kami akan melakukan kontrol publik, dengan kunjungan ke rumah warga minimal satu bulan sekali,” ujarnya.

Namun, ide ini justru memancing kritik tajam. Banyak pihak menilai pendekatan "kontrol publik" ini berpotensi menciptakan efek intimidasi yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi.

BACA JUGA:Tiba di Lokasi Debat, 2 Paslon Bupati dan Wakil Bupati Oku Timur Siap Adu Pemikiran

BACA JUGA:Persiapan Jelang Debat Publik Pilkada OKU Timur di Hotel Santika Premiere Bandara-Palembang

Menurut pengamat politik Bagindo Togar, gagasan tersebut justru menunjukkan bahwa Toha kurang memahami esensi demokrasi.

"Kalau benar ingin melakukan kontrol publik dengan cara itu, maka sebenarnya ia tidak paham apa yang dimaksud dengan demokrasi. Demokrasi yang sehat menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan ruang publik yang terbuka," tegas Togar.

Kategori :