BACA JUGA:Indonesia Perkenalkan Paspor Merah, Simbol Nasionalisme Baru
Dalam pemungutan suara yang dilakukan bulan ini, 10 negara anggota menyatakan dukungan terhadap peningkatan tarif, sedangkan lima negara menentang, dan 12 lainnya memilih untuk abstain.
Jerman, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Eropa serta rumah bagi sejumlah besar produsen mobil ternama, menjadi salah satu negara yang menentang kebijakan tarif tambahan ini.
Jerman menyadari bahwa langkah tersebut berpotensi memicu tindakan balasan dari China, seperti peningkatan bea masuk pada kendaraan berbahan bakar fosil dengan mesin besar yang diimpor ke China, yang akan berdampak signifikan terhadap industri otomotif Jerman.