Microsoft dan Google Bertikai, Microsoft Menuduh Google Melakukan Serangan Diam-Diam Terhadapnya

Rabu 30-10-2024,16:35 WIB
Reporter : Agung Wahyudi
Editor : Muhadi Syukur
Microsoft dan Google Bertikai, Microsoft Menuduh Google Melakukan Serangan Diam-Diam Terhadapnya

Hal ini semakin kompleks. Microsoft juga menyoroti bagaimana Google diduga mencoba taktik serupa dengan CISPE (Cloud Infrastructure Services Providers in Europe) awal tahun ini.

Saat CISPE hampir menyelesaikan perselisihannya dengan Microsoft, Google diduga menawarkan insentif senilai $500 juta kepada anggota CISPE agar menolak penyelesaian tersebut dan melanjutkan litigasi. Namun, CISPE menolak tawaran Google dan melanjutkan resolusi dengan Microsoft.

BACA JUGA:Microsoft Mem-PHK 650 Karyawan Xbox, Sebelumnya 1.900 Pekerja di PHK Duluan

BACA JUGA:MIcrosoft Hentikan Dukungan Untuk Aplikasi Paint 3D, Akan Dihapus dari Microsoft Store

 

Pandangan Microsoft tentang Tujuan Akhir Google

Namun, mengapa Google berusaha keras mendukung koalisi anti-Microsoft? Menurut Alaily dari Microsoft, Google mencoba mengalihkan perhatian dari masalah regulasinya sendiri.

“Selama dua dekade terakhir, belum pernah sebelumnya monopoli pencarian, iklan digital, dan toko aplikasi seluler Google menghadapi ancaman yang begitu terkoordinasi dan bertekad,” ujarnya, merujuk pada setidaknya 24 investigasi antimonopoli yang sedang berlangsung terhadap Google di seluruh dunia.

Microsoft percaya bahwa dengan pengawasan ketat yang dialami Google, perusahaan tersebut berupaya melemahkan pesaing seperti Microsoft Azure untuk mendukung platform cloud miliknya, Google Cloud Platform.

BACA JUGA:Akibat Lonjakan Pengguna, Microsoft Office Mengalami Gangguan dan Tidak berfungsi

BACA JUGA:Microsoft Inginkan Copilot AI Jadi Sahabat Pribadi Bagi Pengguna.

 

Keluhan Spesifik oleh Microsoft, dan Hipotesis Hyperscale

Sebagai bukti dari kampanye pengaruh Google, Microsoft menunjuk pada keluhan publik Google baru-baru ini kepada Komisi Eropa mengenai praktik lisensi perangkat lunak cloud Microsoft.

Keluhan Google, yang diumumkan secara publik daripada diajukan secara rahasia, menantang biaya yang dibayar Google untuk menggunakan perangkat lunak Microsoft seperti Windows Server dalam layanan cloud-nya. Menurut argumen Google, syarat lisensi Microsoft bersifat membatasi dan menciptakan beban biaya yang tidak adil.

Microsoft menanggapi bahwa analogi Google salah, berpendapat bahwa ketika layanan media, seperti Netflix, menyertakan konten, mereka membayar biaya lisensi terlepas dari apakah pengguna sudah memiliki konten tersebut dalam format lain.

Kategori :