Bersyukur dalam Menghadapi Ujian:
Tetap bersyukur atas ujian merupakan hal yang tentunya lebih sulit dilakukan daripada bersabar. Mengutip dari buku, 2 Syarat Utama Bahagia Dunia Akhirat: Sabar & Syukur (2016) oleh Haris Priyatna, sabar dan syukur adalah dua pilar iman.
Dikutip dari laman NU Online, membiasakan diri bersyukur merupakan ciri orang yang beriman.
Rasa syukur sebaiknya tidak hanya dilakukan saat mendapatkan nikmat atau kebahagian saja, tetapi di dalam semua kondisi termasuk ketika mendapat cobaan dan ujian dari Allah SWT.
BACA JUGA:Adab Memberi dan Menagih Hutang yang Sesuai Dengan Ajaran Islam
BACA JUGA:Tanda-tanda dan Penyebab Kerasnya Hati Seseorang Menurut Islam
"Bahwa apapun yang diberikan Allah kepada kita, kita harus syukuri, sehingga kita akan meraih kebahagiaan kehidupan kita baik dunia maupun di akhirat," ungkap KH Zakky Mubarak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Husnudzon pada Allah SWT:
Dalam menghadapi cobaan yang berat, sebagai sorang mukmin janganlah sampai bersikap suudzon (berburuk sangka) kepada Allah SWT.
Justru sebagai seorang mukmin kita harus husnudzon (berbaik sangka) kepada Allah SWT yang memiliki sifat maha pengasih dan penyayang.
Allah SWT memiliki cara tersendiri dalam menyayangi hamba-Nya, salah satunya dengan memberikan cobaan hidup. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf: 87).
BACA JUGA:Perkara ini Jadi Penghalang Siksa Kubur Bagi Yang Mengamalkannya
BACA JUGA:Beberapa Perkara Ini Termasuk Gharar, Transaksi yang Dilarang dalam Islam
Tidak sabar dalam menerima ujian, cobaan, dan musibah adalah salah satu tanda lemahnya iman.--freepik.com/@jcomp