Namun demikian, Zeng menekankan bahwa Chery masih dalam tahap studi pasar untuk memastikan kebutuhan kapasitas produksi di Indonesia.
BACA JUGA:Ini Ulasan Apple Watch Series 10 Lebih Baik dari Waktu ke Waktu
Studi ini penting untuk menghindari masalah over kapasitas produksi atau membangun pabrik tanpa infrastruktur pendukung yang memadai.
"Kami tidak ingin hanya sekadar membangun pabrik, tetapi juga memastikan adanya infrastruktur dan rantai pasokan yang mendukung.
Oleh karena itu, kami sedang mengevaluasi berapa banyak kapasitas produksi yang dibutuhkan serta seberapa luas pabrik yang harus dibangun," tambahnya.
Target Operasional Pabrik di Tahun 2026
BACA JUGA:Gegicak Kue Tradisional Khas Kalimantan yang Lezat dan Menggoda
BACA JUGA:Apresiasi Kakanwil Kemenkumham Sumsel, Klinik Lapas Muara Beliti Raih Sertifikat Paripurna!
Meskipun belum ada detail spesifik mengenai lokasi pabrik dan besaran nilai investasi yang akan digelontorkan, Zeng mengindikasikan bahwa pabrik ini kemungkinan besar akan mulai beroperasi pada tahun 2026.
"Untuk nilai investasi, hal itu masih tergantung pada hasil studi kelayakan yang sedang dilakukan oleh tim pabrik. Kami sudah melakukan survei lokasi, tetapi saya belum bisa memberikan rincian lebih lanjut," ujar Zeng.
Pabrik yang direncanakan ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi kendaraan listrik Chery untuk pasar ekspor, terutama bagi mobil dengan setir kanan.
Hal ini sesuai dengan strategi Chery yang menjadikan Indonesia sebagai hub produksi utama mereka di kawasan ASEAN.
BACA JUGA: Menyimpan Masa Depan, Inovasi Terkini dalam Teknologi DNA
BACA JUGA: Memahami Baterai Jantung Kendaraan Listrik, Inovasi Terbaru Lithium-Ion
Pengalaman Chery di Pasar Indonesia