PALTV.CO.ID - Penggunaan mobil listrik semakin populer di kalangan masyarakat, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.
Mobil listrik ini menawarkan banyak keuntungan, seperti efisiensi energi dan ramah lingkungan.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para penggunanya, terutama dalam hal menjaga kesehatan baterai.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah penggunaan mobil listrik dengan kecepatan tinggi atau sering "ngebut" dapat memperpendek usia baterai?.
BACA JUGA:2 Ruang Kelas SMP Negeri 42 Palembang Segera Diperbaiki
BACA JUGA:Semakin di Hati Rakyat, Masyarakat Komitmen Menangkan Al-Shinta pada Pilkada Muara Enim 2024
Untuk menjawab hal ini, Joseph Ananta, seorang ahli di bidang produksi elektroda sel baterai dari PT HLI Green Power, menjelaskan bahwa memang ada kaitannya antara cara mengemudi dan usia baterai mobil listrik.
Menurut Joseph, mengemudi dengan kecepatan tinggi atau bahkan dengan gaya mengemudi yang cenderung ugal-ugalan.
Dapat memicu kondisi yang disebut over discharging, yang secara signifikan mempengaruhi daya tahan baterai.
Over discharging terjadi ketika baterai mengalami penurunan kapasitas yang signifikan dalam waktu yang sangat cepat.
BACA JUGA:Wow!! Ilmuwan Ungkap Ini Hewan Lipan Raksasa Sebesar Mobil
BACA JUGA:Petugas Lapas Kelas IIB Kayuagung Kembali Deteksi dan Gagalkan Penyelundupan Sabu
Kondisi ini bisa disebabkan oleh penggunaan energi yang berlebihan secara terus-menerus.
Terutama saat pengemudi sering memacu mobil listrik dalam kondisi daya baterai yang rendah atau saat penggunaan energi tambahan, seperti mengaktifkan fitur hiburan atau pengaturan AC pada tingkat maksimum.
Joseph memberikan contoh nyata, ketika mobil listrik dipacu dengan kecepatan tinggi secara konsisten, dan di saat yang bersamaan, fitur-fitur seperti head unit atau AC berada dalam kondisi menyala.