Mazda VX-1 bukanlah satu-satunya contoh rebadging yang dilakukan oleh Mazda.
Sebelumnya, Mazda juga melakukan hal serupa dengan model lain, seperti Mazda BT-50 yang menggunakan basis dari Ford Ranger, serta Mazda Bongo yang berasal dari Daihatsu Granmax.
BACA JUGA:Surga Double Cabin di Thailand: Mazda BT-50, Kolaborasi Unik dengan Isuzu
BACA JUGA:Mengulas Suzuki Ertiga Hybrid, Mobil dengan Spesifikai Lengkap dan Harga Bersaing
Strategi ini memperlihatkan bagaimana Mazda mencoba memanfaatkan potensi pasar tanpa harus melakukan pengembangan produk dari awal.
Sejarah Mazda VX-1 di Indonesia
Sebelum membahas perbedaan detail antara Mazda VX-1 dan Suzuki Ertiga, ada baiknya kita melihat sejarah Mazda VX-1 di pasar Indonesia.
Mazda VX-1 pertama kali diperkenalkan kepada publik Indonesia pada tahun 2013, namun bukan melalui ajang pameran otomotif besar seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) atau Indonesia International Motor Show (IIMS).
Sebaliknya, Mazda memilih acara Oto Bursa Tumplek Blek di Senayan sebagai ajang peluncuran resminya.
BACA JUGA:Kejayaan Suzuki XL7 Hybrid, Mengukir Prestasi Baru dengan Menyalip Ertiga sebagai Mobil Terlaris
BACA JUGA:Buka Dealer Baru di Surabaya, Mazda Optimis Tumbuh Dalam Penjualan
Saat pertama kali diluncurkan, Mazda VX-1 tersedia dalam dua varian, yaitu V-Grade yang dijual dengan harga Rp178,8 juta dan R-Grade seharga Rp191 juta.
Mobil ini diproduksi di pabrik Suzuki yang terletak di Tambun, Bekasi, dan sempat mengalami beberapa penyegaran pada tahun 2014 dan 2016.
Namun, pada tahun 2017, Mazda memutuskan untuk menghentikan penjualan VX-1 di Indonesia, bersamaan dengan perubahan distributor Mazda dari Mazda Motor Indonesia (MMI) ke Eurokars Motor Indonesia (EMI).
Menjelang akhir masa penjualannya, varian VX-1 bertambah menjadi empat, dengan harga mulai dari Rp200,5 juta untuk varian V Metro MT hingga Rp221,5 juta untuk varian R Metro AT.