Sebenarnya, setiap produk skincare yang beredar di pasaran harus terlebih dahulu lolos uji dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
BPOM bertugas memastikan bahwa kandungan yang tercantum di label sesuai dengan apa yang terdapat di dalam produk, serta memastikan bahwa produk tersebut aman digunakan oleh konsumen.
Namun, dalam praktiknya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan munculnya produk skincare overclaim di pasaran.
Salah satu penyebab utamanya adalah adanya oknum yang memanfaatkan celah dalam proses produksi atau distribusi.
BACA JUGA: Kuatkan Pengamanan Pilkada, Kemenkumham Sumsel dan Pemkot Pagaralam Jalin Sinergi Strategis
BACA JUGA:Mochi Menjadi Fenomena Kuliner Internasional Yang Digemari Oleh Banyak Kalangan
Misalnya, meskipun produk awal telah sesuai standar dan lolos uji BPOM, ada produsen yang kemudian memutuskan untuk mengubah komposisi produk tersebut setelah melalui proses sertifikasi.
Hal ini bisa dilakukan untuk menekan biaya produksi atau mempercepat hasil yang diinginkan oleh konsumen.
Sayangnya, tindakan seperti ini tidak hanya merugikan konsumen dari segi kualitas produk, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan kulit.
Produk yang tidak memiliki komposisi yang sesuai dengan klaimnya dapat menimbulkan berbagai masalah kulit, mulai dari iritasi ringan hingga masalah serius seperti alergi atau reaksi kimia yang berbahaya.
BACA JUGA:Holiday Angkasa Wisata Kembali Lepas 45 Jemaah Umrah Plus Turki
BACA JUGA:Mobil Amfibi Paling Tangguh: 7 Kendaraan yang Siap Mengarungi Air dan Aspal
Untuk menghindari produk skincare yang overclaim, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan konsumen:
Baca ulasan dari pengguna lainUlasan bisa memberikan gambaran lebih jelas tentang apakah produk tersebut benar-benar efektif atau tidak.
Platform seperti TikTok, YouTube, dan forum-forum kecantikan sering kali menjadi tempat berbagi pengalaman dari pengguna yang telah mencoba berbagai produk skincare.
Periksa sertifikasi BPOM