Secara tidak langsung membantu intelijen Israel membangun profil lebih lengkap tentang struktur dan operasional kelompok tersebut.
Teknologi canggih yang dimiliki Israel, termasuk satelit, drone, dan kemampuan peretasan, memungkinkan mereka untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber.
BACA JUGA:Yamaha Tracer 9 GT Plus: Motor Sport Tourer Terbaru dengan Teknologi Canggih
BACA JUGA:Indonesia Siap Menjadi Pemain Utama Kendaraan Listrik
Israel tidak hanya memantau komunikasi elektronik, tetapi juga melacak pergerakan para anggota Hizbullah melalui kamera keamanan dan perangkat lain yang diretas.
Proses ini berlangsung selama bertahun-tahun dan akhirnya membantu Israel menemukan lokasi persembunyian Nasrallah.
Serangan yang dilancarkan pada Jumat, 27 September 2024.
Dilakukan dengan menggunakan pesawat tempur Israel yang menjatuhkan bom berkekuatan tinggi tepat di ruang bawah tanah tempat Nasrallah dan pemimpin Hizbullah lainnya berkumpul.
BACA JUGA:Holiday Angkasa Wisata Kembali Lepas 45 Jemaah Umrah Plus Turki
BACA JUGA:Ini 7 Gunung yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Serangan ini dianggap sebagai salah satu operasi paling presisi yang dilakukan oleh militer Israel.
Meski operasi ini sangat mengandalkan kecanggihan teknologi, beberapa laporan menyebutkan bahwa keberhasilan ini juga tidak lepas dari adanya bantuan pihak lain.
Beberapa sumber menyatakan bahwa Israel mungkin menerima informasi dari negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Meskipun demikian, Amerika Serikat secara resmi membantah keterlibatannya dalam operasi tersebut. Ada juga spekulasi bahwa seorang mata-mata Iran memberi tahu Israel tentang lokasi Nasrallah beberapa jam sebelum serangan terjadi, yang semakin mempermudah eksekusi operasi tersebut.
BACA JUGA:Inovasi Terbaru Pindad Kendaraan Taktis Maung 4x4 Bakal Tampil di HUT TNI ke-79
BACA JUGA:Krisis Regulasi Emisi CO2, Produsen Mobil Eropa Dihadapkan pada Ancaman Denda Besar