"Tim telah secara aktif menangani banyak kekhawatiran terkait sejarah dan budaya," tulis Henderson, "termasuk memperbaiki beberapa bagian dari cerita Yasuke dan bagaimana dia digambarkan dalam game, memperbaiki detail arsitektur, dan memastikan bahwa game ini memiliki dasar sejarah yang kuat sambil tetap sesuai dengan semesta Assassin's Creed."
Meskipun demikian, Ubisoft juga mengonfirmasi bahwa Yasuke dan karakter lainnya, Naoe, akan tetap menjadi dua karakter utama yang dapat dimainkan dalam game. Meski ada perubahan pada beberapa aspek cerita Yasuke, Ubisoft menegaskan bahwa karakter ini tidak akan dihapus dari game.
BACA JUGA:Jelang Laga Kandang Hadapi Persikabo, Skuad Sriwijaya Fc Lakukan Latihan Intensif
BACA JUGA:Retrofit Kendaraan Berat Lebih Efektif Kurangi Polusi Jakarta
Mengapa Penundaan Terjadi?
Menurut laporan Henderson, penundaan ini bukan hanya karena pelajaran yang dipetik dari peluncuran Star Wars Outlaws, tetapi juga karena kebutuhan untuk memberikan lebih banyak waktu kepada pengembang dalam menyempurnakan visi ambisius mereka.
“Tujuh pengembang yang bekerja dalam proyek ini mengatakan bahwa mereka telah meminta penundaan ini sejak lama, dan situasi mereka bahkan terdengar di studio lain dalam perusahaan.
Pada akhirnya, penundaan ini disebabkan oleh timeline pengembangan yang ketat dan kebutuhan untuk menangani masalah yang muncul dari jadwal yang ketat tersebut,” ujar Henderson.
BACA JUGA:Operasi Sinus Endoskopi Fungsional: Metode Pengobatan Sinusitis
BACA JUGA:GWM Tank 300 HEV, SUV seharga Rp800 Jutaan Ternyata Segini Speknya
Bagi Ubisoft, game ini tidak hanya penting sebagai judul besar terbaru dalam seri Assassin’s Creed, tetapi juga sebagai proyek yang menggabungkan sejarah dan budaya Jepang dalam permainan yang berkualitas tinggi.
Dengan penundaan ini, mereka berharap dapat memenuhi ekspektasi penggemar dan menghadirkan pengalaman bermain yang lebih mendalam dan otentik.
Kesimpulannya, Assassin's Creed Shadows bukan hanya tentang menunggu hingga 2025, melainkan tentang memberikan waktu yang cukup bagi para pengembang untuk menciptakan sebuah game yang memenuhi harapan para pemain, baik dari segi gameplay maupun akurasi budaya dan sejarah.