Laporan ini juga mengungkapkan bahwa isu terbesar sebenarnya adalah timeline yang terlalu ketat dan masalah yang muncul selama proses pengembangan.
Tanggapan Terhadap Akurasi Budaya dan Sejarah
Salah satu alasan penting di balik penundaan ini adalah kekhawatiran mengenai penggambaran budaya dan sejarah Jepang, khususnya dalam hal akurasi sejarah.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Resmi Lantik 6 Pejabat Nonmanajerial Keuangan
BACA JUGA:Tom Hardy Berpisah dengan Eddie Brock, Kisah Emosional di 'Venom The Last Dance'
Tim pengembang menyadari bahwa mereka harus lebih hati-hati dalam menggambarkan elemen-elemen sejarah dan budaya Jepang, terutama setelah menerima umpan balik dari para pemain selama uji coba awal.
Sumber dari Insider Gaming menyebutkan, "Tim telah secara aktif menangani banyak kekhawatiran terkait sejarah dan budaya, yang dimulai sebelum pengungkapan game dan dipercepat setelah pengungkapan awal serta umpan balik massal."
Perubahan ini termasuk memperbaiki beberapa aspek cerita karakter Yasuke, memastikan detail arsitektur dalam game lebih akurat, dan menjaga agar game tetap berlandaskan sejarah yang kuat sambil tetap cocok dengan semesta Assassin's Creed.
Yasuke, seorang samurai asal Afrika yang terkenal dalam sejarah Jepang, menjadi salah satu karakter utama dalam game ini, dan pengembang ingin memastikan penggambarannya sesuai dengan sejarah namun tetap relevan dalam narasi Assassin's Creed.
BACA JUGA:Kunjungi Pasar Kuto, Cawako Palembang Fitrianti Agustinda Sosialisasikan Visi dan Misi
BACA JUGA:28 Pewarta Ikuti Orientasi dan Tes Syarat Calon Anggota PWI Sumsel
memperbaiki beberapa aspek cerita karakter Yasuke--Foto : .youtube.com/@Ubisoft
Kekhawatiran Penggemar dan Proses Penyesuaian
Para penggemar juga sempat menyuarakan kekhawatiran tentang bagaimana karakter Yasuke akan digambarkan dalam game, terutama terkait keakuratan sejarahnya. Laporan Henderson mengungkapkan bahwa tim pengembang sedang bekerja keras untuk menangani masalah ini.