Rusia Siap Menggunakan Senjata Nuklir Jika Diserang Dengan Rudal Konvensional

Senin 30-09-2024,11:50 WIB
Reporter : johanes
Editor : Hanida Syafrina

PALTV.CO.ID,- Pada tanggal 25 September 2024, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan peringatan kepada negara-negara Barat bahwa Rusia siap menggunakan senjata nuklir jika diserang dengan rudal konvensional.

Moskow juga menganggap bahwa serangan apa pun yang melibatkan kekuatan nuklir sebagai serangan yang terkoordinasi, sehingga bisa memicu respons senjata nuklir dari Rusia.

Keputusan Kremlin untuk mengubah doktrin nuklir resminya ini didorong oleh diskusi di Amerika Serikat dan Inggris mengenai kemungkinan memberi izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal konvensional Barat terhadap Rusia.

Langkah ini mempertegas posisi Rusia di tengah ketegangan global yang meningkat.

BACA JUGA: Pilkada 2024, Catat Janji RD Bakal Sulap Palembang Jadi Wisata kota Tua

BACA JUGA:Pembelajaran Mesin di Ujung Jari Tren dan Evolusi Terbaru

Berapa Banyak Senjata Nuklir yang Dimiliki Rusia?

Rusia mewarisi kekuatan nuklir Uni Soviet, dan saat ini memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia. Menurut data dari Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), Rusia memiliki sekitar 5.580 hulu ledak nuklir.

Dari jumlah ini, sekitar 1.200 hulu ledak sudah tidak digunakan tetapi tetap utuh, sementara sekitar 4.380 hulu ledak lainnya disimpan untuk operasi militer.

Dari jumlah yang ditimbun, 1.710 hulu ledak nuklir strategis telah ditempatkan di berbagai lokasi operasional.

BACA JUGA:Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah DilaporkanTewas, Netanyahu : Perang Belum Usai

BACA JUGA:Kenapa Honda Monkey Mahal, Motor Kecil 125CC Seharga mobil

Sekitar 870 hulu ledak dipasang pada rudal balistik berbasis darat, sekitar 640 pada rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan sekitar 200 di pangkalan pengebom berat. 

Dengan jumlah ini, Rusia memiliki kemampuan untuk menghancurkan dunia berkali-kali lipat. Amerika Serikat juga memiliki kapasitas yang serupa, mengingat persediaan hulu ledak nuklirnya yang juga signifikan.

Pada puncak Perang Dingin, Uni Soviet memiliki sekitar 40.000 hulu ledak nuklir, sementara Amerika Serikat memiliki sekitar 30.000.

Kategori :