PALTV.CO.ID,- Microsoft telah meluncurkan fitur baru bernama 'Correction' yang secara otomatis mendeteksi dan memperbaiki informasi salah yang dihasilkan oleh AI.
Alat ini bertujuan untuk mengatasi masalah "halusinasi AI" dan meningkatkan akurasi konten yang dihasilkan oleh AI.
Chatbot AI seperti ChatGPT, Gemini, dan Copilot membantu pengguna mengakses informasi dengan cepat.
Namun, sejak hadirnya chatbot AI seperti ChatGPT pada tahun 2022, masalah signifikan terkait model bahasa generatif AI menjadi sorotan.
BACA JUGA:Sam Altman Bicara Soal Kepergian Eksekutif Senior OpenAI dan Restrukturisasi Perusahaan.
BACA JUGA:Cerorot: Jajanan Manis Khas Lombok yang Menggoda
Masalah ini adalah kecenderungan model AI untuk "berhalusinasi," atau menyajikan informasi yang salah.
Untuk mengatasi masalah ini, Microsoft mengumumkan fitur baru yang disebut "Correction," yang menurut perusahaan akan secara otomatis mendeteksi dan memperbaiki informasi yang salah yang dihasilkan oleh AI.
Alat baru ini merupakan bagian dari API Keamanan Konten Microsoft Azure AI.
Microsoft menyatakan bahwa fitur baru ini dirancang untuk mengidentifikasi dan memperbaiki informasi yang faktanya salah atau menyesatkan yang dihasilkan oleh sistem AI.
BACA JUGA:Serangan Israel Kian Mengerikan, Sejumlah Negara Meminta Warganya Keluar Dari Lebanon
BACA JUGA:Gampang Banget! Begini Cara Edit Dokumen PDF di HP Android
“Correction adalah kemampuan dalam fitur deteksi Groundedness dari Microsoft Azure AI Content Safety yang membantu memperbaiki masalah halusinasi secara real time sebelum pengguna melihatnya,” tulis Microsoft dalam sebuah postingan blog resmi.
Apa itu Halusinasi AI? Halusinasi AI terjadi ketika model bahasa besar menghasilkan teks dan konten lain yang tampak masuk akal tetapi sebenarnya salah atau tidak relevan.
Ini terjadi karena model bahasa ini bekerja dengan memprediksi kata berikutnya dalam sebuah urutan berdasarkan pola yang dipelajari dari dataset yang luas.