BACA JUGA:Deva Octavianus Dikukuhkan Sebagai Pjs Bupati Musi Rawas
Berdasarkan laporan dari otoritas kesehatan setempat, lebih dari 41.400 orang tewas sejak awal serangan Israel, sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
Selain itu, lebih dari 95.800 orang terluka akibat serangan udara, artileri, dan bom yang dilancarkan Israel.
Hampir seluruh penduduk Gaza telah mengungsi akibat intensitas serangan yang tak kunjung reda.
Mereka yang tersisa di wilayah ini hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan'
BACA JUGA:Hasil dan Klasemen Liga Inggris Pekan Kelima: Manchester City Imbangi Arsenal 2-2
BACA JUGA: Penetapan Nomor Urut Pilgub Sumsel 2024, Begini Hasilnya !
di mana kelangkaan makanan, air bersih, obat-obatan, dan sumber daya lainnya semakin memperburuk situasi. Blokade yang diberlakukan Israel juga memperparah krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza.
Atas tindakannya di Gaza, Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional.
Tuduhan ini muncul karena serangan Israel dianggap tidak proporsional dan menargetkan penduduk sipil, yang menyebabkan dampak kemanusiaan yang luar biasa.
Masyarakat internasional, termasuk organisasi hak asasi manusia, terus mengutuk tindakan Israel, meskipun konflik ini tampaknya masih jauh dari akhir.
BACA JUGA:Mazda CX-5 SUV Premium dengan Desain Elegan dan Teknologi Canggih
BACA JUGA:Muba Tundukkan Caroline Palembang 3-2 dalam Lanjutan Piala Pangdam II Sriwijaya Cabor Bola Voli
Musim dingin yang segera tiba semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza. Dengan minimnya sumber daya pemanas, banyak warga Gaza yang terancam kematian akibat cuaca dingin yang ekstrem.
Kondisi para pengungsi, terutama di tenda-tenda sementara, juga sangat mengkhawatirkan.
Hingga saat ini, bantuan internasional masih sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya bencana kemanusiaan yang lebih besar.