PALTV.CO.ID, - Dr. Yannes Martinus Pasaribu seorang ahli otomotif dan dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB), mengungkapkan bahwa salah satu keunggulan utama mobil listrik adalah efisiensi energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan kendaraan bermesin bensin.
Menurutnya, mobil listrik mampu mengubah energi listrik menjadi tenaga gerak dengan lebih efisien, mengurangi limbah energi yang biasanya hilang dalam proses pembakaran pada mesin bensin konvensional. Ini memberikan manfaat nyata dalam hal konsumsi energi.
Selain efisiensi, kendaraan listrik memiliki kelebihan lain yang tak bisa diabaikan, yaitu minimnya emisi langsung.
Ini berarti mobil listrik tidak menghasilkan gas buang yang menjadi penyebab utama polusi udara dan memperburuk perubahan iklim.
BACA JUGA:Demam Mobil Listrik di Indonesia: BYD Siap Kuasai Pasar
BACA JUGA: Sinergi Kemenkumham Sumsel & BPKP untuk Pelayanan Publik Berkualitas
Menurut Dr. Yannes, keunggulan ini sangat sejalan dengan komitmen global dalam upaya menekan polusi dan mengatasi krisis iklim yang semakin memburuk.
Di Indonesia, di mana masalah polusi udara di kota-kota besar sudah menjadi perhatian utama, mobil listrik dapat berperan besar dalam meningkatkan kualitas lingkungan.
Dari segi biaya operasional, mobil listrik juga menunjukkan potensi penghematan yang signifikan.
Harga energi listrik per kilometer umumnya lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti bensin atau solar. Selain itu, biaya perawatan mobil listrik cenderung lebih rendah karena komponen mesin yang lebih sederhana.
BACA JUGA:Pasangan Yudha-Bahar Mendapat Nomor Urut 3 Pada Pilkada Kota Palembang
BACA JUGA: Nomor Urut 1! Fitri-Nandri Siap Rebut Kemenangan di Pilkada Palembang dengan Strategi Terbaik
Dr. Yannes menjelaskan bahwa mobil listrik tidak memerlukan perawatan rutin seperti penggantian oli mesin atau perawatan sistem pembakaran, sehingga pengguna dapat menghemat biaya perawatan secara keseluruhan.
Meski begitu, penggunaan mobil listrik tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan jangkauan baterai.
Mobil listrik saat ini umumnya memiliki jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.