PALTV.CO.ID,- Ketua Umum Sriwijaya Mania (S-MAN), Eddy Ismail, menyerukan mengganti pelatih kepala Sriwijaya FC, Jafri Sastra, jika pada laga ketiga melawan Persikota Tangerang tim tersebut kembali gagal meraih kemenangan.
Pertandingan yang akan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang pada Kamis (19/9/2024) menjadi momen penting bagi masa depan Jafri sebagai pelatih.
Eddy Ismail menyatakan bahwa jika Sriwijaya FC kembali bermain imbang atau kalah dalam laga tersebut, maka tidak ada alasan untuk mempertahankan Jafri Sastra sebagai pelatih.
Ia menegaskan bahwa bermain di kandang haruslah menghasilkan tiga poin penuh, karena jika hanya meraih hasil seri, itu sama saja dengan kehilangan poin.
BACA JUGA:3x3 Basketball Piala Pangdam II Sriwijaya: SMA Negeri 3 Palembang B Libas SMA Muhammadiyah 1 A
BACA JUGA:Piala Pangdam II Sriwijaya Cabang Olahraga Woodball Resmi Ditutup
Menurutnya, Sriwijaya FC sebagai tim tuan rumah telah kehilangan dua poin yang sangat penting jika tidak berhasil menang.
Eddy memberikan contoh kekalahan Sriwijaya FC di laga perdana melawan Dejan FC dengan skor 1-0, dan hasil imbang 1-1 saat menghadapi PSKC Cimahi di kandang.
Ia berpendapat bahwa jika strategi dan pemilihan pemain tidak efektif hingga tiga pertandingan berturut-turut tanpa kemenangan, maka langkah tegas harus diambil, yakni dengan mengganti pelatih.
Menurutnya, efek buruk akan timbul jika situasi ini terus berlanjut, dan hal ini tentu tidak baik untuk tim.
BACA JUGA:KPU Muara Enim Tetapkan 4 Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim Peserta Pilkada 2024
BACA JUGA:Jangan Sampai Kena Hack! Begini Cara Pantau Aktivitas Login Instagram
Eddy menekankan bahwa tekanan dari kelompok suporter seperti S-MAN ini merupakan bentuk kepedulian dan kecintaan mereka terhadap Sriwijaya FC.
Ia berharap tim bisa memenuhi ekspektasi untuk lolos ke Liga 1 pada musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25.
Ia juga mengingatkan bahwa pertandingan di kandang harus dimenangkan, sementara hasil imbang atau kekalahan dalam laga tandang masih bisa ditoleransi.