Proses Konversi
Keputusan John untuk memeluk Islam bukanlah keputusan yang diambil secara tiba-tiba. Selama bertahun-tahun, John merasa ada kekosongan dalam pencarian spiritualnya.
Ia mulai mempelajari berbagai agama dan filsafat, termasuk Islam. John tertarik pada ajaran Islam tentang monoteisme yang ketat, kedisiplinan dalam ibadah, dan konsep keadilan sosial.
John mulai membaca Al-Quran dan buku-buku tentang Islam. Ia juga berdiskusi dengan umat Muslim, baik di komunitas lokalnya maupun secara online. Perlahan, John merasakan bahwa ajaran Islam memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini mengganjal dalam dirinya.
Pada suatu titik, John memutuskan untuk mengunjungi sebuah masjid di Melbourne. Di sana, ia bertemu dengan imam masjid dan menjelaskan perasaannya serta perjalanan spiritual yang telah dilaluinya.
Setelah beberapa pertemuan dan diskusi mendalam, John merasa siap untuk mengambil langkah besar dalam hidupnya. Dengan bimbingan imam, John mengucapkan syahadat, kalimat pengakuan iman dalam Islam, dan resmi menjadi seorang Muslim.
BACA JUGA:Ini Ganjaran Bagi Pelaku Namimah atau Adu Domba dalam Islam
BACA JUGA:Menahan Kentut Saat Salat, Apa Hukumnya dalam Islam?
Reaksi Komunitas dan Keluarga
Keputusan John untuk masuk Islam menimbulkan reaksi beragam dari berbagai pihak. Komunitas gereja tempat ia melayani selama bertahun-tahun merasa terkejut dan bingung.
Beberapa jemaat merasa kehilangan sosok pemimpin yang mereka cintai dan hormati, sementara yang lain mencoba memahami keputusan John dari perspektif yang lebih luas.
Keluarga John juga mengalami guncangan emosional. Sebagian besar anggota keluarganya adalah penganut Kristen yang taat, dan mereka merasa sulit menerima perubahan drastis ini.
BACA JUGA:Menilik Hukum Nikah Beda Agama Menurut Pandangan Islam
BACA JUGA:Perempuan Melamar Laki-laki, Apakah Boleh dalam Islam? Simak Penjelasannya!
Konversi agama John membawa banyak perubahan dalam kehidupan pribadinya --foto : Instagram/@life_indozone_id