MUARA ENIM, PALTV.CO.ID - Ratusan warga Desa Lecah Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim, melakukan aksi di depan PT Serasan Sekundang Sawitmas (PTSSS) pada hari Selasa, 17 September 2024.
Aksi warga Desa Lecah dan puluhan warga desa tetangga ini menuntut agar PTSSS untuk segera menepati janji mereka kepada masyarakat desa.
Jika tuntutan masyarakat tak diindahkan, warga meminta pihak terkait menutup atau membekukan aktivitas dari perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di desa mereka.
Apriandi, selaku koordinator aksi kalau ini merupakan murni dari kehendak warga desa yang sudah dijanjikan pihak perusahaan untuk pengelolaan Tandan Buah Sawit (TBS) seratus persen ke Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
BACA JUGA:Dirjen Imigrasi Puji Inovasi Layanan Paspor Palembang, Si Ampera Jadi Sorotan Utama
BACA JUGA:Game Black Myth Wukong Menghidupkan Kembali Legenda Kuno
Ratusan masyarakat Desa Lecah mendatangi PTSSS untuk melakukan aksi terkait komitmen perusahaan, Selasa (17/9/2024).-Yansyah-PALTV
"Ini adalah murni pergerakan warga. Melalui rapat desa beberapa waktu lalu, pihak perusahaan sudah berjanji atau membuat komitmen untuk pengelolaan TBS sejak tahun 2019 yang lalu, namun belum ditempati," ucap Apriandi.
Ditambahkan Apriandi, selain itu pihak perusahaan juga tidak merealisasikan CSR ke lingkungan masyarakat Desa Lecah.
Selain itu, masyarakat juga meminta untuk menghentikan praktek premanisme di lingkungan perusahaan.
"Pada intinya, meminta pihak PTSSS memenuhi komitmen atas janji-janji mereka dan jika tidak direalisasikan masyarakat menuntut PTSSS dihentikan dari aktivitas," tegas Apriandi.
BACA JUGA:Qi Maple Militia: Skin Terbaru Arena of Valor di Codex Season 69
BACA JUGA:Xiaomi Smart Band 9: Perpaduan Gaya Fashionable dan Fitur Kesehatan Canggih untuk Gaya Hidup Aktif
Sejumlah ibu-ibu ikut dalam aksi damai guna menuntut kejelasan janji PTSSS, Selasa (17/9/2024).-Yansyah-PALTV
Camat Lubai Ulu Taufik didampingi Kapolsek Lubai Polres Muara Emin yang menemui para aksi pengunjuk rasa, meminta agar warga masyarakat untuk saling menahan emosinya dalam menyampaikan aspirasi saat ini.