PALTV.CO.ID,- Menurut sebuah survei terbaru, sebanyak 78 persen wanita mengalami profil palsu di aplikasi kencan dan pernikahan. Laporan ini menyoroti perlunya peningkatan privasi dan kontrol atas profil pengguna.
Di dunia yang semakin digital, profil palsu banyak ditemui di aplikasi kencan dan pernikahan, meski telah merevolusi cara orang membentuk dan memelihara hubungan.
Platform-platform dengan profil palsu ini melampaui batasan tradisional, seperti jarak geografis dan kendala sosial, sehingga memudahkan individu untuk terhubung dengan pasangan yang sejalan.
Aplikasi kencan menawarkan antarmuka yang modern dan intuitif bagi para lajang untuk bertemu calon pasangan.
BACA JUGA:Jangan Abaikan! 5 Kesalahan yang Merusak Wiper Mobilmu
BACA JUGA:Paus Fransiskus Menggunakan Toyota Innova Zenix: Toyota Bangga dengan Kemajuan Mobil Lokal
Namun, platform digital ini sering kali menjadi kontra-produktif karena survei menunjukkan bahwa 78 persen responden wanita mengaku menemukan profil palsu di aplikasi kencan atau pernikahan.
Survei ini juga mengungkap bahwa 48 persen responden mengalami dampak buruk pada kesehatan mental dari penggunaan aplikasi tersebut.
Laporan ini mengungkap wawasan mengejutkan tentang isu-isu seperti pengguna yang cocok dengan profil secara online tetapi tidak bertemu secara langsung.
Kekhawatiran tentang keamanan dan keaslian profil, kelelahan aplikasi kencan, serta dampak buruk pada kesehatan mental saat menggunakan aplikasi kencan dan pernikahan.
BACA JUGA:Ajang Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara 2024: Jadilah Duta Batik Muda Indonesia!
Laporan ini juga mengungkapkan bahwa 2 dari 3 pengguna yang pernah menggunakan aplikasi atau situs kencan dan pernikahan tidak pernah bertemu langsung dengan calon pasangan mereka.
Menunjukkan kurangnya koneksi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa alasan untuk tren ini adalah sulitnya menemukan profil yang baik dan fenomena "ghosting."
Sebanyak 78 persen responden wanita menghadapi profil palsu di platform ini.