PALTV.CO.ID,- Abu Shujaa seorang komandan militer yang memimpin Brigade Tulkarem dari Brigade Al Quds, telah lama menjadi target operasi militer Israel.
Setelah beberapa kali berhasil lolos dari upaya pembunuhan, nasib akhirnya menjemput Abu Shujaa pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Kelompok militan Palestina, Jihad Islam mengonfirmasi kematian Abu Shujaa di kamp pengungsi Nur Shams, Tulkarem.
Bersama empat militan lainnya, termasuk Muhammad Jabber, yang lebih dikenal dengan nama panggilan Abu Shujaa.
BACA JUGA:Dengan Nada Bergetar, ESP Menanggapi Tudingan Tak Taat Perintah Partai
BACA JUGA:Menguji Kecerdasan dengan Petualangan Teka-Teki di Game Escape Academy
Jihad Islam, sebuah kelompok yang memiliki pengaruh kuat di kamp pengungsi di Tepi Barat utara, mengumumkan bahwa Abu Shujaa gugur dalam pertempuran heroik melawan pasukan Israel.
Mereka menegaskan bahwa kematiannya bersama rekan-rekan brigadenya adalah hasil dari pertarungan yang tidak seimbang melawan tentara pendudukan.
Latar Belakang Abu Shujaa
Abu Shujaa yang memiliki nama asli Mohammad Samer Jaber, lahir pada tahun 1998 dan dikenal sebagai "Bapak Keberanian".
BACA JUGA:Kepala Seorang Pengendara Sepeda Motor di Palembang Kena Bacok OTD
BACA JUGA:Ribuan Pendukung dan Relawan Antar Askolani-Netta (ASTA) Daftar ke KPU Banyuasin
Ia tumbuh besar di kamp pengungsi Nur Shams setelah keluarganya diusir dari kota Haifa akibat pendudukan Israel selama Nakbah 1948.
Kehidupannya di kamp pengungsi tidaklah mudah; saudaranya, Mahmoud Jaber, dibunuh di kamp tersebut sembilan bulan sebelum kematiannya.
Abu Shujaa juga memiliki dua saudara laki-laki lainnya, Ahmed dan Ouday, di mana Ouday dibebaskan dari penjara Israel lima tahun lalu, sementara Ahmed masih mendekam di penjara.