PALTV.CO.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, kendaraan listrik (BEV) semakin populer di pasar otomotif global, berbuntut pada perhitunan biaya perbaikan jika kendaraan listrik jika terjadi kerusakan.
Studi terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat dan Kanada mengungkapkan bahwa biaya perbaikan kendaraan listrik setelah kecelakaan ternyata lebih mahal dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran internal (ICE).
Studi ini didasarkan pada klaim asuransi dan perbaikan kendaraan listrik pada kuartal kedua tahun 2024.
Data menunjukkan bahwa rata-rata biaya perbaikan mobil listrik mencapai USD 5.753 atau sekitar Rp 89 jutaan di Amerika Serikat.
BACA JUGA:Keunggulan Honda Beat Deluxe 2024: Spesifikasi Lengkap dan Harga Terkini
BACA JUGA:Google meluncurkan fitur Take Notes for Me di Google Meet
sedangkan di Kanada mencapai 4.806 dolar Kanada atau sekitar Rp 55 jutaan.
biaya perbaikan kendaraan listrik setelah kecelakaan ternyata lebih mahal --ilustrasi pribadi
Angka ini menunjukkan bahwa biaya perbaikan mobil listrik lebih tinggi sekitar 20 persen di Amerika Serikat dan 31 persen di Kanada dibandingkan mobil ICE.
Salah satu alasan utama perbedaan biaya ini adalah kompleksitas teknologi yang digunakan dalam mobil listrik.
Kendaraan listrik menggunakan komponen yang lebih canggih dan berbeda dari mobil konvensional, seperti baterai bertegangan tinggi dan sistem manajemen energi yang rumit.
BACA JUGA:Dihadiri Ribuan Pendukung, Matahati Deklarasi dan Mendaftar Pilkada Sumsel 2024
BACA JUGA:Jalan Khusus Batubara Jadi Program Unggulan, Al-Shinta Optimis Menang 70 Persen
Komponen-komponen ini membutuhkan penanganan yang lebih khusus saat terjadi kerusakan, yang pada akhirnya meningkatkan biaya perbaikan.
Menurut Mitchell, perusahaan yang melakukan studi ini, mobil listrik juga memiliki desain yang lebih modern dan futuristik, sehingga material yang digunakan pada kendaraan ini sering kali lebih mahal.