Strategi ini bisa berupa inovasi dalam pemasaran, peningkatan efisiensi produksi, atau penawaran produk yang lebih menarik bagi konsumen.
Dengan demikian, industri mobil hybrid diharapkan tetap dapat berkembang meskipun tanpa dukungan insentif dari pemerintah.
Jongkie juga menyoroti beberapa keunggulan mobil hybrid dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
Mobil hybrid dinilai lebih hemat bahan bakar, memiliki emisi yang rendah, dan tidak memerlukan infrastruktur khusus seperti kendaraan listrik murni.
BACA JUGA: ASN Kemenkumham Sumsel Dapat Suntikan Motivasi Melalui Webinar
BACA JUGA:Cara Memperpanjang Umur Baterai EV dengan Pola Charging yang Tepat
Selain itu, harga mobil hybrid yang relatif terjangkau juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen di Indonesia.
Dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif, keunggulan-keunggulan ini diharapkan dapat menjadi faktor pendorong bagi pertumbuhan penjualan mobil hybrid di masa mendatang.
insentif mobil hybrid ini penting untuk menjaga keberlangsungan industri otomotif di Indonesia,--ilustrasi pribadi
Di sisi lain, pengamat industri otomotif, Edi, mengemukakan pandangannya terkait kebijakan pemerintah ini.
Menurut Edi, meskipun keputusan untuk tidak memberikan insentif bagi mobil hybrid dapat dipahami dari sudut pandang pemerintah, tetap diperlukan pendekatan yang lebih fleksibel dalam mendukung industri otomotif nasional.
BACA JUGA:Misteri Kegelapan di Stasiun Radio Bandung, Kenali Game Horor Terbaru Indonesia Nightmare Side
BACA JUGA:Grab Indonesia Perluas Armada Mobil Listrik
Ia berpendapat bahwa pemerintah seharusnya mempertimbangkan insentif yang lebih terarah.
Misalnya dengan memberikan insentif kepada produsen yang berkomitmen untuk meningkatkan kandungan lokal dalam produksi mobil hybrid.
Edi juga menekankan pentingnya menjaga daya saing Indonesia di kawasan ASEAN.