Minat Konsumen Terhadap Mobil Bekas Jadi Tantangan Penjualan Mobil Listrik di Indonesia

Senin 26-08-2024,16:42 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

PALTV.CO.ID - Penjualan mobil listrik bekas di Indonesia menjadi tantangan tersendiri, karena berbagai alasan konsumen yang masih belum berani mengambil resiko membelinya.

Begitu pula penjualan mobil listrik barupun mengalami penurunan signifikan selama tahun 2024.

Hal ini memicu berbagai analisis dan spekulasi mengenai penyebab utama dari lesunya minat konsumen terhadap kendaraan listrik, baik di pasar mobil listrik baru maupun bekas.

Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menyatakan bahwa target penjualan 1,1 juta unit yang awalnya diharapkan mungkin perlu direvisi.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Proyek Jargas, 4 Mantan Petinggi PT SP2J Didakwa Rugikan Rp3,9 Miliar

BACA JUGA:Tips Terbaik untuk Mempertahankan Body Motor Tetap Mengkilap dan Bersih

Hingga bulan Juni 2024, penjualan baru mencapai sekitar 400 ribu unit, jauh dari target yang diharapkan.

Ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai masa depan mobil listrik di Indonesia dan bagaimana industri otomotif harus beradaptasi.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan minat konsumen adalah kebingungan yang muncul akibat banyaknya pilihan produk baru di pasar.


dinamikan penjualan mobil listrik bekas di Indonesia--ilustrasi pribadi

Konsumen kini memiliki lebih banyak opsi, namun hal ini justru membuat mereka ragu-ragu dalam mengambil keputusan.

BACA JUGA: Kotak P3K Mobil Anda, Apa Saja yang Harus Disiapkan untuk Keadaan Darurat?

BACA JUGA:Ini 8 Alasan Wuling Almaz RS Pro Hybrid Menjadi Pilihan Tepat untuk Mobil Keluarga!

Di tengah banyaknya model mobil listrik yang ditawarkan, konsumen masih mencari mobil yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.

Selain itu, adanya kekhawatiran terkait performa, keandalan, dan daya tahan baterai juga turut mempengaruhi keputusan pembelian.

Kategori :