Dapat meningkatkan risiko tergelincir --foto : instagram.com/@astramotor
2. Menurunkan Efektivitas Pengereman
Traksi yang berkurang akibat penggunaan semir ban juga dapat mempengaruhi efektivitas pengereman.
Ban yang licin tidak mampu mencengkeram jalan dengan baik, sehingga pengereman menjadi kurang responsif.
Hal ini dapat meningkatkan jarak berhenti kendaraan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan, terutama dalam situasi darurat di mana pengereman mendadak diperlukan.
BACA JUGA:Tesla Prioritaskan Pengembangan Infrastruktur, Batalkan Rencana Pabrik di Asia Tenggara
BACA JUGA:Panduan Lengkap Mengatasi Ban Kempes di Tengah Jalan, Tips Aman dan Efektif untuk Setiap Pengemudi
3. Kerusakan pada Struktur Ban
Beberapa jenis semir ban mengandung bahan kimia yang dapat merusak struktur karet ban jika digunakan secara berlebihan atau terlalu sering.
Penggunaan jangka panjang dari semir ban yang salah dapat menyebabkan karet ban menjadi kaku, retak, atau bahkan pecah.
Ban yang mengalami kerusakan struktural berisiko tinggi pecah di tengah perjalanan, terutama saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi.
BACA JUGA:Dengan Harga Rp200 Jutaan, Inilah Perbandingan Neta V-II dan VinFast VF5
BACA JUGA:Bosan dengan Mobil Banting? Coba Tips Merawat Suspensi Ini
4. Mengaburkan Indikator Keausan Ban
Ban modern biasanya dilengkapi dengan indikator keausan yang membantu pengendara mengetahui kapan saatnya mengganti ban.
Semir ban yang diaplikasikan secara berlebihan dapat mengaburkan indikator ini, membuatnya sulit untuk melihat tanda-tanda keausan ban yang sebenarnya.