Lonjakan daftar penjualan ini mencerminkan kepanikan dan kekhawatiran yang melanda para pemilik mobil listrik, khususnya pemilik model yang terlibat dalam insiden kebakaran.
Akibat dari kejadian ini, harga mobil listrik mewah seperti Mercedes-Benz EQE mengalami penurunan drastis.
BACA JUGA: Tips Merawat AC Mobil Jaga Kesegaran Udara di Kendaraan Anda
BACA JUGA:Tips Jitu Mengemudi Mobil Manual, Panduan Praktis untuk Pemula
Sebelum insiden kebakaran di Incheon, model EQE bekas biasa dijual dengan harga berkisar antara 60 juta won hingga 70 juta won.
Namun, setelah insiden tersebut, beberapa model EQE 300 tahun 2023 yang bersertifikat bekas dijual dengan harga serendah 59 juta won, turun signifikan dari harga jual awalnya yang mencapai 92 juta won.
Dampak Kebakaran Warga Korea Selatan Panik Jual Mobil Listrik Bekas --ilustrasi pribadi
Penurunan harga yang tajam ini mencerminkan ketidakpercayaan pasar terhadap keamanan mobil listrik, terutama setelah insiden kebakaran yang menghebohkan.
Dampak dari insiden kebakaran di Incheon ini memperburuk situasi yang sudah sulit bagi produsen kendaraan listrik di Korea Selatan.
BACA JUGA:Tips Jitu Mengemudi Mobil Manual, Panduan Praktis untuk Pemula
BACA JUGA:Teknologi Hardware Terkini Inovasi yang Siap Mengubah Cara Kita Hidup
Tahun 2024 telah menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri ini, dengan penurunan minat konsumen yang semakin terasa.
Ketakutan akan keamanan kendaraan listrik menjadi faktor utama yang menekan pasar, dan produsen mobil kini berusaha keras untuk mengembalikan kepercayaan konsumen.
Sebagai respons terhadap penurunan minat pasar, produsen mobil besar seperti Hyundai Motors meluncurkan promosi agresif untuk menarik kembali pembeli ke pasar kendaraan listrik.
Hyundai Motors, misalnya, menawarkan diskon signifikan hingga lima juta won untuk model Kona Electric dan diskon 10 persen untuk Ioniq 5, yang merupakan salah satu model paling populer di segmen kendaraan listrik.
BACA JUGA:Riding: Lebih dari Sekadar Hobi, Tapi Terapi Kesehatan Mental