Kebijakan ini ditentang keras karena dianggap menguntungkan sekutu politik partai yang berkuasa.
Demonstrasi besar-besaran pun terjadi, yang kemudian berujung pada kerusuhan yang meluas.
BACA JUGA:PO Aneka Transport Meluncurkan Bus Baru dengan Dua Kelas dalam Satu Kabin
BACA JUGA:Menkominfo Pastikan Jaringan Internet di IKN Cepat dan Tersedia 5G
Pada puncaknya, kekerasan yang terjadi pada Senin, 5 Agustus 2024, telah menewaskan sedikitnya 60 orang, sementara lebih dari 400 lainnya menjadi korban akibat tindakan keras pemerintah.
Kerusuhan Bangladesh, menyerang minoritas umat Hindu--paramotornewss/x
Akhirnya, Hasina mengundurkan diri setelah 20 tahun berkuasa dan melarikan diri ke India. Namun, kekacauan yang terjadi di Bangladesh juga berdampak serius pada komunitas Hindu, yang menjadi sasaran dalam kerusuhan ini.
Umat Hindu Bangladesh Mencoba Menyelamatkan Diri ke India
Mohammad Rakibul Hasan, seorang pejabat pemerintah di distrik Thakurgaon, barat laut Bangladesh, melaporkan bahwa sekitar 700-800 umat Hindu berusaha melarikan diri ke India pada Rabu malam, 7 Agustus 2024, setelah rumah mereka diserang dan dijarah.
BACA JUGA:Ujian Hidup dari Allah SWT Hakikatnya untuk Meningkatkan Derajat Manusia
BACA JUGA:Smartwatch Terbaru: Inovasi dalam Pemantauan Kesehatan di Pergelangan Tangan Anda
"Mereka kembali ke rumah setelah kami memberikan perlindungan," ujar Hasan kepada Reuters. "Pasukan penjaga perbatasan sekarang berpatroli di daerah tersebut. Keadaan telah kembali tenang, dan tidak ada laporan kekerasan lebih lanjut."
Selain itu, warga setempat melaporkan bahwa banyak umat Hindu yang tinggal di dekat perbatasan India mencoba untuk melarikan diri, namun terhalang oleh patroli perbatasan yang ditingkatkan oleh kedua negara sejak pecahnya kekerasan.
Pada Kamis pagi, 8 Agustus 2024, sekitar 300 warga Bangladesh berkumpul di titik perbatasan dekat distrik Jalpaiguri di India, namun kemudian membubarkan diri.
Media India melaporkan bahwa pasukan perbatasan India tampak berjaga di sekitar sekelompok orang tersebut.