Tantangan Penurunan Penjualan Mobil Listrik di Benua Eropa

Sabtu 10-08-2024,21:35 WIB
Reporter : Said Prakata
Editor : Devi Setiawan

PALTV.CO.ID - Penjualan mobil listrik di Eropa mengalami penurunan signifikan, memicu kekhawatiran di kalangan produsen dan pemasok otomotif mengenai masa depan investasi mereka dalam elektrifikasi.

Di Jerman, salah satu pasar terbesar di Eropa, penjualan mobil listrik anjlok hingga 37 persen pada Juli 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan ini merupakan salah satu yang paling drastis sejak pemerintah setempat mengurangi insentif kendaraan listrik pada akhir 2023.

Data yang dirilis oleh Otoritas Transportasi Motor Federal Jerman menunjukkan bahwa jumlah total pendaftaran mobil penumpang baru pada Juli 2024 mencapai 238.263 unit, turun 2,1 persen dibandingkan tahun lalu.

BACA JUGA:Memahami Fungsi dan Manfaat Rem ABS pada Sepeda Motor

BACA JUGA:Harga Toyota Kijang Innova Bekas Terbaru, Mulai dari Rp 89 Jutaan

Dari jumlah tersebut, mobil berbahan bakar bensin mencapai 83.405 unit, sedikit meningkat sebesar 0,1 persen.

Kendaraan hibrida (HEV/PHEV) justru mengalami peningkatan signifikan sebesar 18,4 persen dengan total 79.870 unit.

Sementara itu, penjualan mobil diesel sedikit naik sebesar 1,4 persen dengan total 43.107 unit. Di sisi lain, penjualan mobil listrik (EV) turun drastis sebesar 36,8 persen dengan hanya 30.762 unit yang terjual.

Kendaraan berbahan bakar LPG mengalami peningkatan sebesar 8,8 persen dengan total 1.078 unit, sementara mobil bertenaga CNG hanya terjual tiga unit, turun drastis hingga 98,6 persen.

BACA JUGA:Kenapa Ban Tubeless Sering Kempis? Ini Jawabannya

BACA JUGA:Nissan Serena e-Power Terbaru Sukses Memikat Pengunjung di GIIAS, SPK Menembus Angka Mengesankan


Penjualan mobil listrik sudah menunjukkan tren penurunan.-Said Prakata-PALTV

Penurunan penjualan mobil listrik ini juga tercermin dalam pangsa pasar kendaraan listrik di Jerman yang menyusut menjadi 12,9 persen pada Juli 2024, turun dari 20 persen pada bulan yang sama tahun lalu.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan industri otomotif yang telah menggelontorkan investasi besar untuk mengembangkan teknologi dan infrastruktur kendaraan listrik dalam beberapa tahun terakhir.

Kategori :