PALTV.CO.ID - Ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan tanda-tanda perlambatan, terutama setelah data terbaru menunjukkan jumlah pembukaan lapangan kerja yang tidak memenuhi ekspektasi dan peningkatan pengangguran.
Para pelaku pasar menganggap data ini sebagai sinyal awal potensi resesi ekonomi AS. Jika resesi ini benar terjadi, dampaknya bisa meluas hingga ke perekonomian Indonesia.
Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Studies (Celios), menyebutkan bahwa salah satu efek dari potensi resesi AS adalah pelemahan nilai tukar Rupiah.
Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian di pasar keuangan yang meningkat akibat langkah-langkah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang sulit diprediksi.
BACA JUGA:Ancaman Resesi di Amerika Serikat, Peluang Positif bagi Bursa dan Pasar Keuangan Indonesia
BACA JUGA:Bisnis Rokok Ilegal Kian Meningat, Ternyata Ini Penyebabnya
Ketidakpastian ini mendorong investor untuk lebih berhati-hati dalam menempatkan dananya, dengan banyak yang mengalihkan investasi mereka ke aset yang lebih aman seperti emas atau Dolar AS.
Pengaruh Perlambatan Ekonomi Amerika Serikat bagi Ekonomi Indonesia
Selain itu, perlambatan ekonomi Amerika Serikat juga berpotensi mempengaruhi kinerja perdagangan Indonesia.
Dengan aktivitas ekonomi AS yang melemah, permintaan dari negara tersebut terhadap produk Indonesia kemungkinan akan menurun, yang pada gilirannya akan berdampak pada ekspor Indonesia.
BACA JUGA: Inflasi Turun Siginifikan, Palembang Tetap Diminta Waspada
BACA JUGA:Tingginya Inflasi di Bidang Medis, Akankah Premi Asuransi Naik ?
Perlambatan ekonomi Amerika Serikat berpotensi mempengaruhi kinerja perdagangan Indonesia.--freepik.com/@freepik
AS sendiri merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia, dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa AS adalah negara tujuan ekspor terbesar kedua bagi Indonesia.
Potensi resesi AS juga dapat mempengaruhi pembiayaan utang pemerintah Indonesia. Meskipun AS menghadapi ancaman resesi, Bhima berpendapat bahwa suku bunga acuan The Fed mungkin tidak akan turun secara signifikan dalam waktu dekat.