Diagnosis Iatrophobia
Menetapkan diagnosis pada penderita iatrophobia mungkin sedikit sulit karena penderitanya merasa takut saat mengunjungi dokter.
Setelah berhadapan dengan dokter, pasien akan diberikan sejumlah pertanyaan terkait kondisi yang dialami, seperti berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk memikirkan kunjungan dokter yang akan datang, serta apakah pasien bisa mengalihkan rasa cemasnya.
BACA JUGA: Waspadai Osteoporosis! Mengapa Kesehatan Tulang Anda Harus Jadi Prioritas
Dokter mungkin akan mengonfirmasikan diagnosis latrophobia dengan cara mengevaluasi gejala-gejala yang terjadi berikut ini: Ketakutan yang intens terhadap dokter atau pemeriksaan medis yang berlangsung selama setidaknya 6 bulan.
Timbulnya suatu gejala saat akan menemui dokter, menjalani pemeriksaan medis, dan juga memikirkan skenario-skenario tersebut.
Ketakutan dan kecemasan ekstrem yang membuat penderita menghindari menemui dokter atau menjalani pemeriksaan medis, meskipun sedang sakit.
Seberapa besar gejala memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup penderita.
Pengobatan Iatrophobia
BACA JUGA: Waspadai Osteoporosis! Mengapa Kesehatan Tulang Anda Harus Jadi Prioritas
BACA JUGA:Kenali Manfaat Dan Resiko Lari Tanpa Alas Kaki Bagi Kesehatan.
Pengobatan iatrophobia tergantung pada individu dan keadaan masing-masing pasien, bisa mencakup terapi, obat-obatan, atau kombinasi keduanya. Terapi perilaku kognitif sering direkomendasikan untuk mengatasi ketakutan pada pasien fobia. Selain itu, dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti benzodiazepine untuk meringankan gejala kecemasan sementara.
Pasien juga disarankan untuk melakukan teknik mandiri guna mengelola gejala fobia, seperti meditasi, yoga, dan olahraga.
Namun, perlu diingat bahwa kondisi dan gejala yang dijelaskan di atas tidak dapat dijadikan acuan utama dalam menilai kondisi ini. Penting untuk memahami bahwa berbagai kondisi mungkin memiliki gejala dan penyebab yang hampir sama.