Fakta Mengejutkan tentang Asma yang Belum Banyak Diketahui

Selasa 06-08-2024,10:48 WIB
Reporter : Riko Saputra
Editor : Abidin Riwanto

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang menyerang saluran napas di paru-paru. Kondisi ini menyebabkan saluran napas menjadi meradang dan menyempit, sehingga mempersulit pernapasan.

Bagi banyak orang, asma lebih dari sekadar sesak napas; ini adalah kondisi yang mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 339 juta orang di seluruh dunia menderita asma, dengan angka kematian mencapai lebih dari 400 ribu kasus setiap tahunnya.

Gejala asma bervariasi dari ringan hingga parah dan dapat muncul secara tiba-tiba atau berkembang perlahan.Gejala umum meliputi sesak napas, batuk kronis, mengi (suara bersiul saat bernapas), dan rasa sesak atau nyeri di dada.

BACA JUGA:Anda Menderita Asma? Ini Olahraga Yang Cocok Dilakukan

BACA JUGA:Panduan Praktis Menggunakan Alat Inhaler Asma dan Ragam Jenisnya

Serangan asma dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti alergen (serbuk sari, debu, bulu hewan), infeksi pernapasan, udara dingin, aktivitas fisik, dan stres emosional.

Penyebab pasti asma belum sepenuhnya dipahami, tetapi para ahli percaya bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan berperan penting. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan asma atau alergi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.

Paparan alergen dan iritan di lingkungan, seperti asap rokok, polusi udara, dan bahan kimia tertentu, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya asma.

Pengobatan asma biasanya melibatkan kombinasi obat-obatan jangka pendek dan jangka panjang. Inhaler bronkodilator digunakan untuk meredakan gejala asma secara cepat selama serangan.


Remaja dewasa di rumah menderita penyakit -gratispik-freepik

Obat ini bekerja dengan cara melebarkan saluran napas dan mempermudah pernapasan. Kortikosteroid inhalasi adalah pengobatan jangka panjang yang digunakan untuk mengurangi peradangan dan mencegah serangan asma.

Penting bagi penderita asma untuk memantau kondisi mereka dan mengelola faktor pemicu. Menghindari alergen, menjaga kebersihan rumah, dan menggunakan penutup kasur dan bantal anti-alergi dapat membantu mengurangi paparan terhadap pemicu asma.

Olahraga teratur dengan intensitas yang sesuai dan di bawah pengawasan medis juga dapat memperbaiki kapasitas paru-paru dan mengurangi gejala asma.

Selain pengobatan medis, terapi tambahan seperti pendidikan asma, terapi fisik, dan teknik relaksasi dapat membantu penderita mengelola kondisi mereka dengan lebih baik. Edukasi tentang asma meliputi pemahaman mengenai gejala, pengobatan, dan strategi pencegahan serangan.

Kategori :